Firli Bahuri Hedon, Analis: Yang Sederhana Jokowi

Pangi membandingkan gaya hidup hendonisme Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dan Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketua KPK Firli Bahuri (kiri) usai upacara pelantikan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 20 Desember 2019. Presiden Joko Widodo melantik lima pimpinan KPK periode 2019-2023 yakni Firli Bahuri, Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar, Nawawi Pomolango dan Nurul Ghufron. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago membandingkan gaya hidup hendonisme Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengatakan, yang bisa bergaya hidup sederhana hanyalah Jokowi.

Menurutnya, sudah selayaknya Firli Bahuri mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua KPK. Hal itu diungkapkan saat dihubungi Tagar, Kamis, 2 Juli 2020.

Karena memang, gimana mau sederhana mereka semua sudah kaya kok. Mungkin hanya Jokowi saja yang bisa sederhana

Dia menilai, penggunaan helikopter mewah untuk perjalanan dari Palembang ke Baturaja beberapa waktu lalu memperlihatkan gaya hidup hedonisme Firli Bahuri.

"Ya baiknya beliau mundur saja kalau tidak bisa menjadi orang yang enggak hedon, enggak bisa menjadi orang yang sederhana. Karena memang, gimana mau sederhana mereka semua sudah kaya kok. Mungkin hanya Jokowi saja yang bisa sederhana," katanya.

Baca juga: Gaya Hedon Firli Bahuri dan Rekening Gendut Jenderal

Baca juga: Dewas KPK Klarifikasi MAKI soal Hedonisme Firli Bahuri

Pangi berpandangan, Firli sudah selayaknya dipecat terkait laporan yang disampaikan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) atas dugaan pelanggaran kode etik tersebut kepada Dewan Pengawas KPK.

Namun, analis politik ini tidak yakin akan ada sanksi tegas dalam kode etik KPK.

"Kalau ini ada peringatan, berarti beliau dapat peringatan. Tapi kalau berakhir pada pemecatan atau pemberhentian itu bisa saja. Tapi tergantung lah, kode etik kita ini kadang enggak tegas juga. Enggak ada sanksi keras soal etik. Kecuali beliau terlibat dalam pengaturan perkara, suap-menyuap. Itu beda lagi. Pasti bisa diberhentikan," kata dia.

Kendati berharap ketegasan Dewas KPK, Pangi mengaku pesimis akan adanya pemecatan terhadap Firli Bahuri.

"Ya kita lihat saja nanti. Saya pikir pesimis untuk pemecatan. Kayaknya masih jauh lah. Kecuali dewan kode etiknya jelmaan manusia setengah dewa. Dewan kode etik juga masih berpikir main panjang," ucap Pangi Syarwi Chaniago. []

Berita terkait
Menteri yang Direshuffle Jokowi Tak Akan Sevokal Susi
Pengamat Politik LIPI Wasisto Raharjo Jati menilai tak akan ada menteri yang sevokal Susi Pudjiastuti jika terkena reshuffle kabinet Jokowi
Jokowi Rombak Menteri, RR dan Anies 'Baru' Muncul?
Pengamat Politik Ujang Komarudin berharap ada Rizal Ramli dan Anies Baswedan Baru Jika Presiden Jokowi Reshuffle Menteri
Dugaan Gratifikasi DPR Harus Panggil Firli Bahuri
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Jakarta, Ujang Komarudin menyarankan DPR agar memanggil Ketua KPK Firli Bahuri atas dugaan gratifikasi.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.