Jokowi Rombak Menteri, RR dan Anies 'Baru' Muncul?

Pengamat Politik Ujang Komarudin berharap ada Rizal Ramli dan Anies Baswedan Baru Jika Presiden Jokowi Reshuffle Menteri
Presiden Jokowi (kiri) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) saat meninjau fasilitas umum untuk masyarakat berkebutuhan khusus di Kompleks GBK, Senayan, Jakarta, Selasa (16/10/2018). (Foto: Antara/Wahyu Putro A)

Jakarta - Direktur Indonesia Political Review sekaligus Pengamat Politik Ujang Komarudin berharap akan ada Rizal Ramli atau RR, ahli ekonom dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 'baru' saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan atau reshuffle kabinet. Meski demikian, dia belum melihat sejauh ini siapa sosok Menteri yang berpotensi menjadi Rizal dan Anies 'baru' tersebut.

"Saya belum melihat, nama-namanya belum muncul. Kalau muncul baru bisa saya taksir. Potensi itu harus ada. 267 juta rakyat Indonesia, masa tidak ada sosok seperti itu. Harus ada, kita butuh," ujar Ujang saat dihubungi Tagar, Jakarta, Rabu, 1 Juli 2020.

Ujang menuturkan, sosok Rizal Ramli yang tetap mengkritisi pemerintah meski pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada era Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sangat dibutuhkan Indonesia. Dia juga mengatakan, keputusan reshuffle yang diambil Jokowi terhadap Rizal Ramli merupakan kepentingan politik, bukan lantaran performanya yang buruk.

"Karena bagaimanapun, Pak Rizal sosok yang ahli di bidang ekonomi. Walaupun dulu diganti, bukan karena kinerjanya yang buruk, tapi karena politik. Karena (Rizal Ramli) mementingkan kepentingan negara, lalu digusur dengan yang lain," ucap Ujang.

Karena bagaimanapun, Pak Rizal sosok yang ahli di bidang ekonomi

Begitu pula menurutnya saat Jokowi mendepak Anies Baswedan dari kursi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ujang menilai, Anies tidak memiliki partai politik (parpol) sehingga dia terkena reshuffle.

Baca juga: Menteri Non Partai Rawan Reshuffle Presiden Jokowi 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo terlihat marah dan jengkel saat memberikan arahan dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, 18 Juni 2020. Jokowi melihat para pembantunya tidak mempunyai sense of crisis dalam menangani ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

"Kita harus mengerti ini. Jangan biasa-biasa saja. Jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali ini. Dan, saya melihat bapak dan ibu menganggap ini masih normal," kata Jokowi seperti dikutip Tagar dalam video yang diunggah Sekretariat Presiden di YouTube, Minggu, 28 Juni 2020.

Baca juga: Ancaman Reshuffle di Kabinet Jokowi Hanya Sesaat 

Tak hanya itu, Jokowi juga mengancam membubarkan lembaga atau mencopot Menteri sebagai bagian dari tindakan tegas melihat performa para pembantunya yang dianggap mengecewakan.

“Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya,” ujar Jokowi. []

Berita terkait
Menteri Non Partai Rawan Reshuffle Presiden Jokowi
Ujang Komarudin memandang, posisi tidak aman di kabinet Presiden Jokowi akan terjadi pada menteri-menteri yang tidak memiliki partai politik.
LIPI Saran Menteri Mundur Ketimbang Direshuffle Jokowi
Pengamat Politik LIPI Wasisto Raharjo Jati menyarankan Menteri Kabinet Indonesia Maju mundur ketimbang kena reshuffle Presiden Jokowi.
Ancaman Reshuffle di Kabinet Jokowi Hanya Sesaat
Ray Rangkuti menilai ancaman reshuffle yang disuarakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabinet Indonesia Maju hanya kemarahan sesaat.
0
Putra Mahkota Arab Saudi Melawat ke Turki
Persiapan untuk menghadapi kunjungan Presiden Joe Biden, Putra Mahkota Arab Saudi lakukan lawatan regional kali ini ke Turki