Rembang - Kerusakan jalan lingkar Rembang menjadi sorotan dan ramai diperbincangkan warga Rembang. Penanganan jalan lingkar yang diusulkan menjadi jalan nasional itu akhirnya menemui titik terang.
Bupati Rembang Abdul Hafidz mengaku telah memprediksi kerusakan jalan lingkar sepanjang satu kilometer lebih itu bakal viral di media sosial. “Saya sudah punya firasat ketika hujan, pasti jalan ini akan jadi sorotan, ternyata betul," kata Hafidz saat meninjau langsung kerusakan jalan lingkar, Jum'at, 10 Januari 2020.
Bupati Hafidz mengaku penanganan jalan lingkar yang rusak sebelumnya sudah direncanakan di tahun 2019. Sehingga langkah ini bukan semata-mata karena kritik masyarakat melalui media sosial.
"Kami sebetulnya sudah merencanakan perbaikan Desember kemarin, Namun kemarin tidak bisa digarap, karena belum dianggarkan dan waktunya sudah menginjak bulan Desember. Kegiatan tidak boleh dilakukan, sebelum ada penetapan anggaran,“ jelas dia.
Meski demikian, ia tetap menyampaikan apresiasi dan berterimakasih kepada masyarakat atas perhatian mereka terhadap pembangunan daerah, khususnya diinfrastruktur jalan. Untuk sementara dilakukan perbaikan darurat. Yakni dengan menutup lubang jalan menggunakan tanah.
Saya sudah punya firasat ketika hujan, pasti jalan ini akan jadi sorotan, ternyata betul.
Hafidz menyatakan perbaikan permanen tidak bisa secepat membalikkan tangan. Apalagi jika menyangkut pendanaan besar, butuh proses karena ada aturan yang harus dipatuhi
"Kami sampaikan terima kasih kepada masyarakat terhadap kondisi jalan Galonan – Tireman. Namun dalam menata jalan, pemerintah tidak bisa langsung menyelesaikan. Harus melewati mekanisme perencanaan, pengusulan anggaran, lelang proyek dan eksekusi kegiatan," terangnya.
Jika tahapan lancar, lanjut Hafidz, ditargetkan penanganan kerusakan jalan bisa dimulai bulan Mei 2020. Jalan lingkar yang rusak parah sepanjang 700 meter lebih akan dilakukan pembetonan. Sedangkan jalan lingkar dari Perumahan Tireman ke utara sepanjang 600 Meter, akan dihotmix.
“Februari lelang, Maret dan April proses administrasi, sampai ada surat perintah kerja (SPK), bulan Mei bisa dilaksanakan. Sebagian nanti akan dicor dan sebagiannya lagi akan dihotmix karena struktur tanahnya sudah kuat," sebutnya.
Hafidz memperkirakan, perbaikan jalan tersebut akan menghabiskan dana sebesar Rp 6 miliar. Dana tersebut akan diambilkan dari pos Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). []
Baca juga:
- Patok Batas Jalan di Jalingkut Tegal-Brebes Hilang
- Ke Sekolah, Pelajar Dairi Harus Lintasi Jalan Rusak
- Jalan Rusak, Kakek di Gowa Ditandu Menuju Puskesmas