Jakarta - Isu yang beredar soal Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) PAN Faldo Maldini putar haluan gabung ke gerbong kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mencuat ke permukaan. Wasekjen DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade membeberkan alasan Faldo pindah ke PSI.
Andre menyebutkan Faldo pindah ke partai yang diketuai Grace Natalie itu agar langkahnya ke Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Barat (Sumbar) 2020 mulus tak ada rintangan. "Masuk PSI dengan maju Pilgub," kata Andre kepada Tagar.id, Kamis 19 September 2019.
Indikasi bantuan permodalan dari PSI atau Jeffri Geovani bukan pilihan tepat di Sumatera Barat.
Politikus Partai Gerindra itu mengungkapkan Faldo diduga turut meramaikan Pilgub Sumbar 2020 lantaran disokong modal dari PSI dan seorang pengusaha. Dengan modal itu, lanjut Andre, Faldo optimis bisa memenangkan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Sumbar 2020 mendatang.
"Indikasi bantuan permodalan dari PSI atau Jeffri Geovani bukan pilihan tepat di Sumatera Barat," terang dia.
Namun, bila itu terjadi Andre pesimis Faldo dapat menang di daerah pemilihan saat pesta demokrasi 2020. Musababnya, kata Andre, meriahnya kampanye PSI di Sumbar pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 tak berdampak signifikan terhadap raihan suara partai itu di wilayah tersebut.
"Pileg kemaren seluruh wilayah Sumbar, baliho PSI betebaran, tapi PSI enggak laku di Sumbar," kata dia.
Isu Faldo masuk PSI berawal dari iklan koran lokal Sumbar bernama Singgalang. Dalam iklan tersebut Faldo Maldini bersanding dengan logo PSI serta tulisan berbahasa Minang: 'Sumangaik Baru'. Penggalan kata 'Sum(angaik) Bar(u)' diberi warna merah sebagai penegasan mengenai Sumbar.
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno ketika dikonfirmasi mengaku akan bertemu dengan Faldo untuk menanyakan lebih detail terkait kabar kepindahan anak buahnya ini ke PSI. Pertemuan itu dijadwalkan pada Jumat pagi 20 September 2019.
"Saya masih di luar kota. Rencana besok pagi akan bertemu dan diskusi dengan Faldo," kata Eddy kepada Tagar.id, Kamis 19 September 2019.
Sedangkan Sekjen PSI Raja Juli Antoni belum bisa menanggapi. "Jadi bagi PSI, kita tunggu saja kejelasan faktanya. Sesama bus kota dilarang saling mendahului," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, Tagar.id telah mencoba mengonfirmasi ke Faldo Maldini. Namun, sambungan telepon dan pesan WhatsApp yang dikirimkan Tagar.id belum dijawab politikus berusia 29 tahun tersebut.
