Faldo Maldini Diprediksi Gagal ke Senayan

Nama politikus muda Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini terancam gagal lolos ke Senayan
Politikus muda Partai Amanat Nasional (PAN), Faldo Maldini. (Foto: Instagram/faldomaldini)

Jakarta - Nama politikus muda Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini terancam gagal lolos ke Senayan. Padahal namanya kerap terlihat dalam kontestasi Pilpres 2019 sebagai Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

Sosok Faldo dikenal andal dalam berdiskusi, terlebih ketika berdebat. Namun untuk mendapat jatah kursi DPR periode 2019-2024, Faldo mendapat persaingan sengit dengan caleg incumbent PAN, Primus Yustisio. Antara Faldo dan Primus yang telah lebih dahulu duduk di komisi VI DPR bertarung di dapil Jawa Barat V

Faldo menjelaskan, posisinya masih susul menyusul dengan suami Jihan Fahira itu, karena hingga proses penghitungan suara belum usai. Terkait hasil Pileg 2019 Pileg 2019, Faldo pasrah. Menurutnya, apapun hasilnya adalah yang terbaik.

Sebab itu, Faldo meminta dukungan dan doanya hingga semua surat suara rampung terhitung. Hal tersebut diungkapkan Faldo lewat akun Instagramnya, @faldomaldini, pada Senin 29 April 2019.

"Bagi kami di PAN, pileg ini adalah game kolektif. Kalau partai lain, tokoh-tokoh dominan saja yang punya suara. Kalau di PAN, anak baru bisa bersaing ketat sama petahana," ucap Faldo kepada awak media pada Senin 29 April 2019.

Faldo MaldiniFaldo Maldini, salah satu juru bicara nasional di Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. (Foto: Instagram/Faldomaldini)

Faldo yang berusia 28 tahun diketahui tokoh aktivis mahasiswa yang sempat menjabat sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).

Terkait dengan nama-nama tersohor yang terancam kandas ke Senayan, menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin, ada beberapa faktor mengapa caleg ternama gagal masuk parlemen. 

Utamanya, karena ketenaran seseorang tidak berbanding lurus dengan elektabilitas. Jadi, kata Ujang, meski caleg telah populer di media sekalipun, belum tentu jadi jaminan untuk terpilih.

Pertama, karena faktor pindah dapil. Kedua, karena caleg tersebut jarang turun berkomunikasi dengan masyarakat.

Selain itu, ada sebab lain yang lebih menyesakkan. Yaitu, karena kendaraan politiknya tak mampu melampaui ambang batas parlemen 4 persen seperti yang telah ditetapkan.

"Mereka bisa dibilang populer di media, tapi secara komunikasi sosial bisa saja kurang," jelasnya pada wartawan, Senin 6 Mei 2019.

Seperti diberitakan Tagar pada 24 April 2019, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya telah mencuitkan terkait isu Fadli Zon, Ferdinand Hutahean dan Faldo Maldini yang gagal lolos ke DPR RI.

Yunarto hanya menampik perolehan suara yang didapat oleh Fadli Zon. Menurutnya, justru Fadli Zon mendapatkan perolehan suara yang tinggi dibandingkan kedua tokoh politik lainnya.

"Viral beredar: Fadli Zon, Ferdinand Hutahaean dan Faldo Maldini gak lolos DPR...Yang saya tahu Fadli suara tertinggi di dapil itu, dua yang lain (Faldo dan Ferdinand) memang berat kalo liat survei," tulis Yunarto dalam akun pribadi Twitternya.

Baca juga: 

Berita terkait
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"