Jakarta - Saat berkendara di musim hujan, mobil bisa mengalami fenomena Aquaplaning. Aquaplaning atau Hydroplaning adalah kondisi ban mobil yang kehilangan penapakan (traksi) pada permukaan jalan saat melintasi genangan air di permukaan jalan.
Bahaya Aquaplaning sering kali tidak diketahui oleh banyak pengemudi, padahal dampaknya sangat fatal. Saat mengalami Aquaplaning, ban mobil akan kehilangan traksi yang membuat pengemudi kehilangan kendali sehingga menyebabkan kecelakaan.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan mobil mengalami Aquaplaning. Untuk lebih jelasnya, berikut Tagar berikan ulasan mengenai faktor-faktor penyebab mobil mengalami Aquaplaning, dilansir dari laman Auto2000, Senin, 23 November 2020.
1. Sistem Drainase dan Kontur Jalan
Sistem drainase jalan yang tidak optimal dan perbedaan kontur jalan, akan menimbulkan genangan di atas permukaan jalan. Saat genangan tersebut tertahan di bawah ban, maka air tersebut akan membentuk lapisan tipis yang menghambat telapak ban mobil untuk menyentuh permukaan jalan.
Ketika telapak ban mobil tidak menyentuh permukaan jalan, saat itu juga ban mobil akan kehilangan traksi. Tipisnya lapisan air membuat pengendara tidak sadar akan potensi bahaya sehingga relatif kurang waspada, terlebih saat mobil dipacu kencang.
2. Pengendara
Faktor lain yang dapat menyebabkan mobil mengalami Aquaplaning adalah pengendara itu sendiri. Saat musim hujan, banyak pengendara yang tidak memagami kondisi jalan dan justru mengemudikan mobil dalam kecepatan kencang. Padahal hal itu sangat berbahaya dan berpotensi besar mengalami Aquaplaning.
Saat hujan turun, pengendara harus memahami kondisi jalan serta harus menurunkan kecepatan untuk menghindari risiko ban kehilangan grip. Kemudian hindari juga bermanuver secara mendadak dan tajam yang dapat membuat ban kehilangan traksi.
3. Kondisi Ban
Faktor terakhir yang menyebabkan mobil mengalami aquaplaning adalah kondisi ban. Ban memiliki kemampuan terbatas dalam membuang genangan air, terlebih jika kondisi telapak ban sudah aus atau botak. Kemudian tekanan angin masing-masing ban harus sama satu sama lain, oleh sebab itu pengendara wajib memeriksa kondisi tekanan angin secara rutin.
Kondisi ban saat berkendara pada musim hujan harus dalam kondisi yang prima. Telapak ban tidak aus, tekanan angin harus sesuai, tidak terlalu kencang maupun tidak terlalu kekurangan, dan terakhir harus pastikan dinding ban masih dalam kondisi bagus.[]