Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon, juga ikut mengomentari keputusan pemerintah yang menghapus angka kematian dari indikator penanganan Covid-19.
"Beginilah kalau urusan tak diserahkan pada ahlinya. Data kematian bukan sekedar angka. Itu nyawa manusia Indonesia yang seharusnya dilindungi tumpah darahnya," tulis Fadli Zon dalam akun Twitter @fadlizon yang dilihat pada Jumat, 13 Agustus 2021.
Kita gagal mencegah korban begitu banyak kalau data tak akurat perbaiki bukan dihapus sebagai indikator penanganan.
Menurut Fadli Zon pemerintah telah gagal dalam mencegah korban meninggal akibat Covid-19. Data itu, kata Fadli, diperbaiki bukan justru dihapus.
"Kita gagal mencegah korban begitu banyak. Kalau data tak akurat, perbaiki. Bukan dihapus sebagai indikator penanganan," ujar Fadli Zon.
Sebelumnya, politikus Partai Demokrat Yan Harahap menyarankan pemerintah angkat bendera putih jika tidak mampu menanggulangi Covid-19.
"Dari kemarin-kemarin sudah dibilang kalau sudah tak mampu, mendingan ‘angkat bendera putih’," tulisnya di akun Twitter @YanHarahap.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi yang juga Koordinator PPKM level 4 Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan membuat keputusan baru dalam penanganan pandemi Covid-19.
Luhut bakal menghapus indikator kematian sebagai salah satu evaluasi pelaksanaan PPKM level 4 Jawa-Bali. Luhut punya alasan sendiri soal keputusan itu.
"Evaluasi tersebut kami lakukan dengan mengeluarkan indikator kematian dalam penilaian karena kami temukan adanya input data yang merupakan akumulasi angka kematian selama beberapa minggu ke belakang, sehingga menimbulkan distorsi dalam penilaian," kata Luhut dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 10 Agustus 2021.
Hal inilah yang kemudian menimbulkan polemik di masyarakat, banyak yang mengkritisi kebijakan pemerintah tersebut. []