Facebook Diblokir di Myanmar

Penyedia layanan Internet di Myanmar termasuk BUMN telekomuniasi, memblokir Facebook untuk menjaga stabilitas sampai 7 Februari 2021
Seorang pria mengakses akun Facebook-nya di Yangon, Myanmar, 18 Desember 2018 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Jakarta – Penyedia layanan internet di Myanmar, termasuk badan usaha milik negara (BUMN) telekomunikasi, pada Kamis, 4 Februari 2021, memblokir akses ke Facebook di negara itu. Pemblokiran dilakukan beberapa hari setelah pemimpin militer merebut kekuasaan di negara itu.

Sebuah surat yang diunggah di internet oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi, Rabu, 3 Februari 2021, malam, mengatakan Facebook akan diblokir sampai 7 Februari 2021 demi menjaga stabilitas.

Militer melakukan kudeta tak berdarah pada 1 Februari 2021 subuh menjelang sidang cabinet setelah partai Aug San Suu Kiy dengan alasan terjadi kecurangan pemilu pada November 2020, tapi belakangan junta militer justru menuduh Suu Kiy melanggar UU Ekspor-Impor dengan memiliki 6 walkie-talkie ilegal.

seorang migranSeorang migran memegang foto Aung San Suu Kyi dalam aksi unjuk rasa di luar Kedutaan Myanmar di Bangkok, 1 Februari 2021 (Foto: Dok/voaindonesia.com/AFP).

Kelompok pemantau jaringan internet NetBlocks memastikan bahwa BUMN telekomunikasi Myanmar, yang katanya memiliki 23 juta pengguna, telah memblokir Facebook dan Messenger, Instagram, dan WhatsApp. Telenor Asa milik Norwegia itu mengatakan pihaknya juga memblokir Facebook guna mematuhi perintah tersebut. Juru bicara Facebook, Andy Stone, mengakui adanya gangguan itu.

Setengah dari penduduk Myanmar yang berjumlah 53 juta menggunakan Facebook, dan untuk banyak penduduk Myanmar Facebook itu mewakili keseluruhan internet.

Telenor mengungkapkan “keprihatinan serius” dengan perintah itu, yang katanya dikomunikasikan kepada semua operator dan penyedia layanan internet di Myanmar pada Rabu, 3 Februari 2021 (jm/em)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Negara-negara G-7 Kecam Kudeta Militer di Myanmar
Menlu negara-negara anggota G-7 mengecam kudeta di Myanmar dan prihatin atas penahanan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Ky
70 Rumah Sakit di Seluruh Myanmar Setop Beroperasi
Sebagai protes terhadap kudeta militer di Myanmar dan penangkapan Aung San Suu Kyi 70 rumah sakit di Myanmar stop beroperasi
Setelah Kudeta Pengungsi Rohingya Semakin Takut ke Myanmar
Pengungsi Myanmar semakin takut kembali ke Myanmar setelah kudeta militer karena pengalaman buruk mereka berhadapan dengan militer