Evakuasi Buaya Jadi Tontonan Warga Pesisir Selatan

Seekor buaya besar berumur 31 tahun dievakuasi tim BKSDA Resor Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Pemelihara buaya sedang mengevakuasi seekor buaya miliknya di Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. (Foto: Tagar/Teddy Setiawan)

Pesisir Selatan - Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar), mengevakuasi seekor buaya berusia 31 tahun yang dipelihara seorang warga di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).

Jika sudah bisa dilepaskan, maka akan dibebaskan ke habitatnya.

Kepala BKSDA Resor Pessel, Bilmar, mengatakan pemindahan reptil dengan panjang 3,7 meter itu sesuai permintaan pemelihara. Sebab buaya seberat 1,5 ton tersebut sudah mulai membahayakan.

"Ya, sejak satu bulan lalu kami dihubungi pemelihara. Tapi selama ini kami terkendala armada. Baru sekarang bisa," kata Bilmar kepada Tagar saat proses evakuasi buaya di Painan, Pessel, 28 November 2019.

Proses evakuasi berlangsung cukup alot. Saat pemindahan, hewan bernama latin Crocodylus Porosus itu sempat melakukan perlawanan pada petugas dan masyarakat yang melihat.

Proses pemindahan buaya ini juga menjadi tontonan warga sekitar. Selain pemilik dan BKSDA, pemindahan juga disaksikan jajaran kepolisian dan Kodim 0311 Pessel.

"Buaya ini akan di translokasi ke lembaga konservasi di bawah binaan BKSDA Sumatera Utara. Di sana akan dilakukan proses rehabilitasi," katanya.

Setelah nanti direhabilitasi juga dilakukan observasi terkait apakah sudah bisa dilepas liarkan ke alam bebas. Sebab di Indonesia, buaya merupakan salah satu hewan yang dilindungi sesuai amanat Undang-undang (UU) nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE).

"Jika sudah bisa dilepaskan, maka akan dibebaskan ke habitatnya. Tapi jika belum, maka akan terus dilakukan rehabilitasi dan observasi," katanya.

Sementara pemelihara buaya, Busril, mengaku telah merawat buaya selama 31 tahun lebih. Buaya itu dipelihara sejak kecil, bahkan sudah dianggap bagian keluarga.

Penyerahannya buaya ini katanya, berkaitan dengan persoalan keamanan pengunjung rumah makan dan warga sekitar. Sebelumnya buaya sempat lepas beberapa kali, namun kembali berhasil ditangkap.

"Dulu di sini kan bukan rumah makan. Setelah kami buka rumah makan, kami putuskan untuk menyerahkannya pada negara," tuturnya.

Warga sekitar, Idham, 50 tahun, mengaku sering melihat buaya itu dan sering mengajak keluarganya untuk memberi makan buaya.

"Dulu dia belum sebesar ini, jadi anak-anak saya juga senang melihatnya," katanya. []

Berita terkait
Anggaran Pendidikan Pessel Dipangkas Demi Pilkada
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, berencana memangkas alokasi dana pendidikan anggaran 2020.
Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan Pessel Tinggi
Kasus kekerasan anak dan perempuan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, masih tinggi.
Mayat Lelaki Tua di Pessel Tergeletak Dalam Rumah
Mayat seorang pria di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar, ditemukan di dalam rumah oleh tetangganya sendiri.
0
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Hunian di Sentul
Selain Bekasi dan Tangerang Selatan, Bogor menjadi kota incaran para pemburu hunian di sekitar Jakarta. Simak 5 hal ini yang perlu diperhatikan.