ESDM: 2030, Lifting Minyak 1 Juta Barel Per Hari

Menteri ESDM Arifin Tasrif optimistis Indonesia dapat merealisasikan target lifting minyak 1 juta barel minyak per hari (bph) pada 2030.
Ilustrasi kilang minyak bumi di laut lepas. (Foto: pixabay.com)

Jakarta - Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif optimistis Indonesia dapat merealisasikan target lifting minyak 1 juta barel minyak per hari (bph) pada 2030. Pasalnya, saat ini di Indonesia masih terdapat 68 yang berpotensi mengandung minyak dan gas bumi (migas) yang belum di eksplorasi.

68 dari 128 cekungan tersebut kata dia, sudah dalam perencanaan sehingga dalam beberapa tahun mendatang bisa memiliki data migas yang akurat, yang dapat menjadi daya tarik investor menanamkan investasinya.

"Kita memang punya program jangka panjang supaya bisa merecover kembali target produksi, target lifting kita. Kita sudah punya program sebetulnya di mana tahun 2030 nantinya kita harus bisa menghasilkan produksi minyak 1 juta barel per hari," ujar Arifin seperti dikutip Tagar dalam siaran pers Kementerian ESDM, Senin, 15 September 2020.

Hanya saja rencana tersebut belum dapat dijalankan sepenuhnya karena pandemi Covid-19 menyebabkan lifting migas relatif menurun. Imbasnya, kebutuhan energi juga ikut menurun seiring perlambatan kegiatan ekonomi.

"Kita juga mengantisipasi bahwa rencana untuk melelang 12 wilayah kerja baru, harus kita sesuaikan dulu jadwalnya, karena daya tarik bisnis menurun, harga minyak menurun, tentu investasi harus dilakukan penyesuaian," tuturnya.

Maka dari itu, Kementerian ESDM melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menerapkan tiga strategi agar target tercapai pada 2030.

Strategi yang dimaksud yaitu, pertama mengedepankan strategi eksplorasi yang masif dan intensif, kedua mendorong dan mengkampanyekan penerapan enhanced oil recovery (EOR) di lapangan mature, dan ketiga mengakselerasi monetisasi proyek-proyek utama, sehingga mempercepat potensi sumberdaya menjadi lifting.

Untuk merealisasikan peningkatan produksi migas di masa mendatang, SKK Migas dan kontraktor migas berkomitmen meningkatkan kegiatan eksplorasi. Salah satunya, pelaksanaan survei seismik 2D terbesar di Asia Pasifik melalui Komitmen Kerja Pasti Wilayah Kerja Jambi Merang yang saat ini sudah mencapai 23.705 km atau sebesar 79 persen dari target 30.000 km yang akan selesai pada Juli 2020.

Pelaksanaan survei seismik tersebut melewati area yang berpotensi menjadi penemuan besar (giant discovery), sebagai salah satu langkah SKK Migas untuk menemukan wilayah kerja migas baru untuk menopang produksi migas yang berkelanjutan. []

Berita terkait
DPR Minta Pemerintah Naikkan Lifting Minyak
Komisi VII DPR meminta pemerintahuntuk menaikkan pencapaian lifting minyak nasional.
Sampah Plastik Jadi Minyak Mentah di Banda Aceh
Mengunakan teknologi pirolisis, Pemerintah Banda Aceh mulai mengolah sampah plastik menjadi minyak mentah.
Cadangan Minyak Tinggal 7 Tahun, Ini Upaya Pertamina
Cadangan minyak dipekirakan akan habis dalam tujuh tahun apabila pemerintah tidak melakukan langkah strategis guna mengamankan pasokan energi