Jakarta - Memelihara hewan peliharaan tentu memberikan kesenangan tersendiri bagi seseorang. Tetapi, pastikan kesehatan hewan tersebut, jangan sampai berisiko terhadap kondisi tubuh Anda.
Ada banyak sekali penyakit yang bisa ditularkan melalui gigitan hingga kotoran dari hewan peliharaan. Berikut Tagar ulas informasinya yang diperoleh dari berbagai sumber.
1. Penyakit Lyme
Penyakit lyme adalah infeksi ganas yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan kelumpuhan, ensefalitis dan meningitis. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh gigitan kutu yang hidup pada hewan seperti tikus, burung dan rusa.
Tanda-tanda gigitan kutu itu disertai ruam merah kecil di kulit dan tidak sakit. Ruam tersebut dapat berkurang atau hilang dalam waktu 1-2 minggu dan kadang disertai dengan demam tinggi, nyeri otot dan sendi yang bengkak.
2. Demam Kucing
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi ringan pada luka bekas cakaran atau gigitan kucing oleh bakteri Bartonella henselae.
Gejala yang ditimbulkan akibat penyakit ini meliputi pembengkakan kelenjar getah bening, demam, sakit kepala, nafsu makan berkurang dan kelelahan.
3. Penyakit Anjing Gila (Rabies)
Rabies adalah penyakit virus yang ditularkan melalui gigitan terinfeksi dari hewan. Kebanyakan kasus rabies ini terjadi akibat gigitan anjing, rakun, kelelawar, dan rubah.
Virus rabies menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan penyakit di otak hingga berdampak pada kematian. Gejala awal rabies pada manusia mirip dengan banyak penyakit lain, yaitu demam, sakit kepala, dan kelemahan umum atau ketidaknyamanan.
Setelah beberapa lama, ternyata penyakit ini akan berkembang seperti insomnia, kecemasan, kebingungan, kelumpuhan ringan, eksitasi, halusinasi, agitasi, air liur berlimpah, kesulitan menelan, dan kejang. Pastikan hewan peliharaan Anda mendapatkan vaksin rabies untuk mencegah penularan virus melalui gigitan.
4. Infeksi Cacing Gelang
Cacing gelang disebabkan oleh kotoran hewan pelliharaan dalam bentuk telur (ookista) yang dapat bertahan hidup dalam tanah selama bertahun-tahun. Jika manusia tidak sengaja makan ookista, cacing kecil akan menetas dalam usus dan bergerak ke seluruh tubuh.
Gejala infeksi cacing gelang adalah demam, batuk, asma, atau pneumonia. Sayangnya, hewan ini juga dapat masuk ke mata yang dapat menyebabkan kebutaan akibat penyakit toxocariasis okuler.
5. Infeksi Cacing Pita
Kebanyakan manusia yang menderita infeksi cacing pita, disebabkan karena makan daging mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi, terutama daging babi dan sapi.
Cacing pita pada kucing dan anjing peliharaan juga bisa menyebabkan infeksi, jika tidak sengaja menelan kutu yang terinfeksi larva cacing pita.
Dalam usus manusia, larva akan berkembang menjadi cacing pita dewasa. Sebuah cacing pita dapat tumbuh lebih dari 12 kaki dan dapat hidup selama bertahun-tahun dalam tubuh manusia.
6. Toksoplasmosis
Toxoplasma gondii adalah protozoa paling sering menginfeksi kucing. Tetapi juga dapat ditemukan pada hewan berdarah panas lainnya. Manusia bisa saja tertular bakteri ini melalui kontak dengan kotoran kucing, atau dengan memakan daging setengah matang atau sayuran yang tidak dicuci.
Bakteri ini dapat menyerang jaringan otak dan otot, dan berada di dalam kista yang tahan terhadap serangan sistem kekebalan tubuh. Ibu yang sudah terinfeksi bakteri ini bisa menularkan kepada bayinya melalui plasenta dan dapat menciptakan komplikasi yang serius.[]
Baca juga: