Padang - Kontestasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat (Sumbar) 2020 semakin menarik. Pasalnya, sejumlah nama kandidat yang mendapat perhatian publik sama-sama berasal dari Kabupaten Agam.
Siapa sesungguhnya yang akan menjadi "Harimau Agam" dan ditetapkan oleh KPU pada Juli mendatang sebagai pasangan Cagub dan Wagub Sumbar ke depan.
Masing-masing Bupati Agam Indra Catri, anggota DPR RI Mulyadi, Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah. Kemudian ada nama Mantan Kapolda Sumbar Fakhrizal yang berencana maju melalui jalur independen.
“Empat nama ini berpeluang besar maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur. Memang sudah disebut-sebut Mulyadi akan berpasangan dengan Ali Mukhni atau Shadiq Pasadique. Mahyeldi dengan Audy Joynaldi, Nasrul Abit dengan Indra Catri dan Fakhrizal dengan Genius Umar," kata pengamat politik Sumbar, Asrinaldi, Sabtu, 7 Maret 2020.
Terlepas dari siapa pasangan mereka nanti, kata dosen Universitas Andalas (Unand) itu, yang jelas pemilih Agam akan terbelah untuk nama-nama tersebut. Padahal, Kabupaten Agam memiliki 365.018 orang pemilih. Angka pemilih terbesar kedua setelah Kota Padang.
"Persoalan sekarang, siapa yang bisa menambah suara mereka di Pilgub mendatang karena pemilih Agam sudah terbagi kepada 4 nama itu. Walaupun ada yang mengatakan kepada saya bahwa Mahyeldi punya peluang besar karena beliau Wali Kota Padang saat ini. Apalagi kawan tersebut mengatakan Mahyeldi dalam Pilkada 2018 Padang memperoleh suara yang sangat signifikan," katanya.
Namun, kata Asrinaldi, hal itu tidak bisa dijadikan sandaran pasti. Sebab, kontestasi pemilihan wali kota berbeda dan tidak seketat pemilihan gubernur Sumbar. Apalagi Pilgub hari ini memunculkan nama-nama dengan karakter masyarakat Kota Padang yang terbuka dan heterogen.
"Menurut saya, suara pemilih Padang akan terbagi pada nama-nama calon yang masing-masingnya bisa mendapatkan antara 15-30 persen," tuturnya.
Pendapat itu lahir berdasarkan ketokohan Cagub dan Cawagub yang secara emosional memang punya basis pendukung masing-masing. Baik dari sisi kedaerahan maupun rekam jejak dengan pemilih di Kota Padang.
"Inilah yang kita tunggu, siapa sesungguhnya yang akan menjadi "Harimau Agam" dan ditetapkan oleh KPU pada Juli mendatang sebagai pasangan Cagub dan Wagub Sumbar ke depan. Saat itu pula angka survei bisa menjadi pegangan untuk melihat kecenderungan pemilih Sumbar sebenarnya," katanya. []