Empat Seruan PWNU Jatim Menolak Aksi People Power

PWNU Jawan Timue mengeluarkan empat poin terkait aksi people power. Ini isi surat edaran tersebut.
Surat edaran PWNU mengajak masyarakat Jawa Timur menolak aksi people power. (Foto: Edaran PWNU/Ihwan Fajar)

Surabaya - Rencana aksi people power pada 22 Mei di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jakarta menjadi perhatian Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim). Bahkan PWNU Jatim mengeluarkan seruan yang berisi empat poin agar kader NU Jatim tidak ikut dalam aksi people power.

Ketua PWNU Jatim, KH Marzuqi Mustamar menjelaskan seruan tersebut agar warga NU untuk bersabar menunggu ketetapan KPU RI untuk hasil Pemilu 2019.

Adapun empat poin seruan, yakni menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada penyelenggara atas suksesnya Pemilu 2019. Kedua, mengimbau kepada masyarakat untuk bersabar atas hasil Pemilu 2019 dengan menunggu keputusan resmi KPU RI.

Ketiga, PWNU mengimbau kepada masyarakat Jatim, khususnya warga NU untuk menjalani seluruh rangkaian penyeleseian proses pemilu melalui jalur hukum yang sah, termasuk menempuhnya cukup di Jawa Timur.

"Terakhir, PWNU Jatim mengimbau kepada seluruh pemangku kepentingan di negeri untuk segera bersama-sama membangun persatuan, ukhuwah islamiyah dan solidaritas antar sesama bangsa, termasuk pembangunan di bidang ekonomi, pendidikan, budaya bangsa ke depan," ujarnya.

Ia menegaskan PWNU sebagai organisasi kemasyarakatan bertanggung jawab moral untuk tetap menjaga kedamaian masyarakat. Ia pun mengajak kepada seluruh pihak agar secara arif dan bijaksana menyikapi hasil Pemiu 2019.

"Jika ada temuan pelanggaran, silakan menempuh jalur hukum yang sudah ditentukan,” paparnya.

Sementara itu, Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim, KH Agus Ali Masyhuri menegaskan tidak akan ada kader Nahdlatul Ulama (NU) yang akan ikut dalam aksi people power 22 Mei nanti.

"Tidak akan ada orang NU yang berangkat. Mari semua untuk berfikir dan berjiwa besar," tegasnya.

Ia pun berharap kepada sejumlah pihak untuk menahan diri agar tetap menjaga kedamaian Jatim.

"Sebarkan salam, tebarkan cinta damai. Kita butuh damai. Emosi tidak pernah menyelesaikan masalah," tutupnya.

Sementara berdasarkan data dari Kepolisian Daerah (Polda) Jatim, setidaknya sudah tiga bus yang berhasil digagalkan keberangkatannya untuk berpartisipasi dalam aksi people power pada 22 Mei nanti di kantor KPU RI, Jakarta. []

Baca juga

Berita terkait
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.