Empat Perusahaan Asing Jajaki Memproduksi Suku Cadang Panel Surya di Indonesia

Pembangkit listrik tenaga surya produksi mereka akan memiliki kapasitas hingga 2 gigawatt
Pejabat PLN berjalan di dekat panel sel surya di pembangkit listrik tenaga surya terbesar di Desa Oelpuah, Kupang, NTT, 20 Juli 2017. (Foto: voaindonesia.com/Antara/Widodo S. Jusuf via Reuters)

TAGAR.id - Empat perusahaan energi terbarukan asing mengatakan pada hari Senin, 7 Agustus 2023, bahwa mereka akan bersama-sama menjajaki peluang untuk memproduksi komponen-komponen panel surya dan sistem-sistem penyimpanan energi di Indonesia.

Vena Energy yang berbasis di Singapura, Suntech dan REPT Battero dari China, dan Powinaim yang berbasis di AS akan memproduksi komponen-komponen panel surya fotovoltaik dan sistem-sistem penyimpanan energi, yang juga akan digunakan dalam proyek tenaga surya Vena Energy di Kepulauan Riau, Indonesia.

Pembangkit listrik tenaga surya produksi mereka akan memiliki kapasitas hingga 2 gigawatt dan sistem baterai dengan potensi kapasitas penyimpanan lebih dari 8 gigawatt jam, kata perusahaan-perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan bersama.

PLTSPetugas mengecek panel surya di Kampung Wejim Timur, Distrik Kepulauan Sembilan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Rabu, 3 Februari 2021. PLN UP 3 Sorong melakukan uji coba pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai salah satu dukungan program Papua Terang dengan menggunakan energi terbarukan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). (Foto: Antara/Olha Mulalinda)

CEO Vena Energy, Nitin Apte, mengatakan nilai investasi ini akan mencapai miliaran dolar, menurut situs berita Bisnis.com.

Indonesia berambisi untuk mewujudkan emisi bersih nol sebelum tahun 2060 dan ingin meningkatkan penggunaan energi terbarukan untuk mencapai hal itu. Lebih dari separuh kebutuhan listrik Indonesia saat ini masih mengandalkan batu bara. (ab/uh)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Panel Surya di Jalan Tol Bali Mandara Dibangun Sebelum KTT G20
Panel surya akan disusun layaknya kanopi pada enam titik. Masing-masing titik memiliki panjang sekitar satu kilometer.