Bagaimana Jika Dunia Tanpa Bulan?

Kalau soal serigala, yang katanya melolong saat bulan purnama, hanya mitos saja
Fenomena bulan purnama super, saat jaraknya ke Bumi paling dekat (Foto: dw.com/id - Berk Ozkan/AA/picture alliance)

TAGAR.id - Tanpa Bulan, pendamping Bumi yang eksis sejak masa awal penciptaan, kehidupan di Bumi akan binasa. Jörg Wolf melaporkannya untuk DW.

Di malam purnama, bulan kerap tampak sebagai obyek yang paling menonjol di langit. Segalanya seperti terselubung pendar cahaya magis, dan orang merasakan bagaimana seluruh dunia berada di bawah pengaruhnya.

Kalau soal serigala, yang katanya melolong saat bulan purnama, hanya mitos saja. Tapi, memang benar bahwa banyak hewan yang aktif di malam hari menggunakan bulan sebagai penentu waktu.

Setepat apa jam bulan berfungsi bisa dilihat pada terumbu karang Great Barrier Reef di Australia. Setiap tahun, bulan menjadi penentu mulai berkembangbiaknya karang di awal musim panas. Pada hari tertentu, setelah bulan purnama, mereka melepas telur dan sperma hampir bersamaan ke lautan terbuka. Itu menjamin pembuahan.

Sebagai sumber cahaya yang memegang peran terpenting di malam hari, bulan memberikan orientasi bagi kehidupan di Bumi. Tapi apa peranannya dalam mekanika di langit? Misalnya, bagaimana jika bulan tidak berrotasi mengitari Bumi? Itu tentu perubahan yang membawa dampak fatal.

Bulan purnama tampak di belakang kuil PoseidonBulan purnama tampak di belakang kuil Poseidon, di Cape Sounion, dekat Athena, salah satu tempat yang menjadi tujuan wisata di Yunani (Foto: Dok/voaindonesia.com/Reuters).

Bulan penting bagi perhitungan waktu

Bumi akan terjebak dalam lingkaran dalam perhitungan ribuan tahun. Semuanya akan berubah, tidak ada yang sama. Jika sudut kecondongan poros Bumi berubah sangat besar, maka kutub utara tidak akan melihat matahari selama tiga bulan. Lalu, setengah tahun kemudian, kutub yang sama berada di titik puncak matahari baik pagi maupun malam.

Artinya, dingin dan panas yang ekstrem saling bergantian! Bagi mahluk hidup hampir tidak mungkin bisa menyesuaikan diri dengan kedua suhu ekstrem. Badai besar di atmosfir juga jadi konsekuensinya, dengan curah hujan yang menyebabkan banjir bandang. Jadi, tanpa adanya bulan, tidak ada kehidupan di Bumi!

Hanya dengan eksistensi bulan, poros rotasi Bumi bisa stabil. Daya saling menarik memberikan mekanika di langit stabilitas dan keberlangsungan. Oleh sebab itu, zona iklim bisa terbentuk di Bumi. Dingin, hangat atau kawasan yang beriklim moderat, sehingga flora dan fauna bisa menyesuaikan hidup mereka.

Akibat gaya gravitasi bulan yang sangat kuat, masa air laut, bahkan dasar laut ikut tertarik. Akhirnya terbentuk gelombang besar, dan daratan terangkat sekitar setengah meter. Bulan bisa dibilang memegang Bumi dengan erat saat Bumi berrotasi.

Bulan PurnamaIlustrasi bulan purnama (Foto: Tagar/Freepik)

Bulan menahan rotasi Bumi

Tanpa bulan, Bumi juga akan berrotasi tiga kali lipat lebih cepat. Fase bulan bisa diamati jelas dengan pasang dan surut. Yang berhasil untuk menyesuaikan diri dengan ritme pasang dan surut bisa hidup di sini dengan tenang. Karena tanah lumpur mengandung 10 kali lipat lebih banyak mahluk hidup, dibanding dasar laut.

Bulan juga menentukan lahan mana di Bumi, yang kadang tertutup air. Karena: katakanlah, jika jarak bulan ke Bumi hanya berbeda satu per dua puluh dari jaraknya sekarang, semua kawasan pantai di tepi samudera di Bumi akan terrrendam air, setiap kali laut pasang.

Jadi jika bulan di malam hari tampak sekuat dan sekuasa seperti matahari di siang hari, memang begitulah maknanya bagi kehidupan di Bumi. (ml/as)/dw.com/id. []

Berita terkait
Sebesar Apa Pengaruh Gerhana Bulan Purnama November Terhadap 12 Zodiak?
Persiapkan diri untuk kejadian tak terduga dan perubahan mendadakyang dapat membuat kita keluar dari zona nyaman.