Emak-emak Medan Buka-bukaan di Hadapan Anggota DPRD

Emak-emak di Kota Medan, mencurahkan unek-uneknya di hadapan Muhammad Rizki Nugraha, anggota DPRD Kota Medan.
Mardiah, salah satu warga menyampaikan aspirasi dalam kegiatan reses anggota DPRD Kota Medan, M Rizki Nugraha. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Sejumlah emak-emak di Kota Medan, mencurahkan unek-uneknya di hadapan Muhammad Rizki Nugraha, anggota DPRD Kota Medan saat menggelar reses di masa sidang pertama tahun 2019 di Jalan Suka, Kelurahan Sitirejo III, Kecamatan Medan Kota, Sabtu 21 Desember 2019.

Tila, warga Kelurahan Amplas, Kecamatan Medan Amplas misalnya mengeluhkan tak adanya penerangan lampu jalan sehingga wilayah mereka menjadi gelap.

"Tidak ada lampu, jadi gelap, kadang ada tiangnya tapi lampunya tak ada. Itu berada di Jalan Tuar. Lalu masih ada parit yang tersumbat, parit tidak menyambung ke jalan besar, selain itu anak muda di sana, juga banyak yang salah jalur, saya atau kami minta tolong agar dibuatkan sarana olahraga," kata Tila.

Hj Mardiah, warga Kelurahan Sudirejo II, Kecamatan Medan Kota, mengeluhkan kondisi Madrasah Diniyah Awaliyah yang barada di lingkungan II, Kelurahan Sudirejo II.

Bangunannya sangat memprihatinkan, dan banyak pedagang kaki lima, hal itu menyebabkan banyak orang tua enggan untuk mendaftar anak-anaknya ke madrasah.

"Kondisi bangunan madrasah sangat memprihatinkan, tempat anak-anak belajar dan membentuk karakter serta jati diri ini mulai sepi dari siswa. Orang tua di sana enggan mendaftarkan anak mereka ke Madrasah Diniyah Awaliyah," kata Mardiah.

Faktor utama sehingga orang tua enggan daftar anaknya ke madrasah tersebut adalah banyaknya pedagang kaki lima yang menutupi akses keluar dan masuk menuju madrasah.

Kita semua pasti ingin agar seluruh aspirasi dapat terealisasi

"Orang tua mengeluh, mau masuk dan keluar dari madrasah tidak bisa atau sulit, karena banyak pedagangnya. Selain itu, asal hujan, lokasi juga menjadi banjir, karena tidak ada parit yang bisa menampung air," katanya.

Menanggapi itu, Rizki memastikan tidak ada yang sulit untuk merealisasikan seluruh aspirasi masyarakat. Semua itu hanya tinggal dipertanyakan apakah sudah dianggarkan atau belum.

"Kita mendorong Pemerintah Kota Medan, akan kita dorong mereka, jadi kalau aspirasi itu sudah dianggarkan, maka kita dorong agar tidak bergerak lagi ke tempat yang lain, kalau yang belum direalisasikan, maka akan kita dorong untuk Perubahan APBD 2020. Itu yang akan kita ajukan nantinya," kata Rizki, anggota Fraksi Golkar.

Camat Medan Kota, Tengku Chairuniza mengatakan, agenda reses merupakan kegiatan anggota DPRD. Aspirasi harus bersifat kelompok.

"Segala aspirasi pastilah diterima, sampaikan segala aspirasi. Tapi jangan minta perorangan, harus secara kelompok atau untuk umum. Kami dari kecamatan akan selalu mendukung program pembangunan," katanya.

Dia menyebut, setiap tahun program pembangunan dibahas dalam musyawarah rencana pembangunan (musrembang) tingkat kelurahan, kecamatan sampai tingkat Kota Medan.

"Kita semua pasti ingin agar seluruh aspirasi dapat terealisasi, untuk itu kita sama-sama mendukung, pemerintah akan melakukan kegiatan yang sifatnya prioritas," kata Tengku. []

Berita terkait
3.310 Personel Amankan Natal dan Tahun Baru di Medan
Polrestabes Medan bekerja sama dengan TNI dan Pemerintah Kota Medan siap melakukan pengamanan Natal dan Tahun Baru.
Dadang Hartanto Gagal Ungkap Kasus Besar di Medan
Kombes Pol Dadang Hartanto dipercaya mengisi jabatan Karorenmin Bareskrim Polri. Sejumlah kasus besar di Medan gagal diungkapnya.
Pelempar Bom Molotov di LBH Medan Belum Ditangkap
Pelemparan bom molotov di kantor LBH Medan dua bulan lalu belum juga diungkap Polrestabes Medan.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.