Ekspor Makanan Olahan Meningkat Saat Pandemi Covid-19

Ekspor untuk produk-produk tertentu, salah satunya makanan olahan, meningkat saat pandemi Covid-19.
Ilustrasi makanan olahan dalam kaleng. (Foto: Pixabay.com)

Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan ekspor untuk produk-produk tertentu, salah satunya makanan olahan, meningkat saat pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

“Ekspor makanan olahan sangat berpotensi meningkat di masa pandemi, mengingat makanan olahan menjadi salah satu kebutuhan utama selama karantina akibat pandemi dan juga saat memasuki era normal baru," kata Agus melalui keterangannya, Minggu 14 Juni 2020.

Kemendag juga melakukan pelatihan ekspor secara virtual bekerja sama dengan lembaga dari negara mitra dalam upaya mendorong kinerja perdagangan di era normal baru.

Untuk itu, Direktur Jenderal Pengambangan Ekspor Nasional, Kasan, aktif melakukan kunjungan dan pertemuan dengan beberapa pelaku usaha makanan olahan untuk memperoleh informasi langsung dampak Covid-19 bagi aktivitas ekspor produk makanan olahan.

“Pertemuan-pertemuan ini bertujuan untuk menggali informasi guna memetakan peluang dan tantangan ekspor produk andalan Indonesia, dalam hal ini produk makanan olahan, di masa dan pasca pandemi Covid-19. Hasil pertemuan ini juga akan dijadikan masukan dalam pengelolaan informasi pasar dan produk ekspor untuk melayani pelaku usaha dalam bentuk meja bantuan (help desk) di Kemendag,” ujar Kasan saat mengadakan pertemuan dengan jajaran petinggi PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

ejumlah kemasan mie instan yang ditemukan dari salah satu kios telah melewati batas kadaluwarsa di Manokwari, Papua Barat.Makanan olahan berjenis mie instan di salah satu toko di Manokwari, Papua Barat, Selasa (9/5). (Foto: Tagar/Edhy)

Pada pertemuan tersebutm Kasan menjelaskan adanya pembatasan sosial atau karantina wilayah tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha di Indonesia.

Namun demikian, hal tersebut jangan sampai menyurutkan semangat para pelaku usaha dalam melakukan ekspor, mengingat pemerintah telah memberikan berbagai kebijakan strategis untuk mendorong kinerja perdagangan.

“Kemendag terus melakukan berbagai kebijakan mendorong ekspor, seperti meningkatkan fasilitasi dan pelayanan informasi ekspor, serta melakukan promosi ekspor dan penjajakan kesepakatan dagang (business matching) secara virtual melalui perwakilan perdagangan. Selain itu, Kemendag juga melakukan pelatihan ekspor secara virtual bekerja sama dengan lembaga dari negara mitra dalam upaya mendorong kinerja perdagangan di era normal baru,” ujar Kasan.

Ia mengungkapkan, pada kunjungan tersebut diperoleh informasi bahwa pada masa pandemi Covid-19, PT Indofood mengalami peningkatan permintaan produk unggulannya berupa mi instan, baik di dalam negeri maupun di pasar ekspor.

Namun dengan adanya beberapa protokol penanganan Covid-19, seperti jaga jarak (physical distancing), keterbatasan pada aspek transportasi, dan karantina wilayah di beberapa negara, memberikan imbas pada penurunan kapasitas produksi dan penambahan biaya produksi. Kendala lainnya datang dari aspek pemenuhan bahan baku, baiklokal maupun impor yang juga terganggu akibat Covid-19.

Berita terkait
Mendag Dorong Ekspor Makanan Olahan Saat Covid-19
Mendag Agus Suparmanto mengatakan Kementerian Perdagangan terus berupaya mendorong ekspor nasional di tengah pandemi Covid-19.
Lima Resep Olahan Yoghurt Cocok Atasi Bosan Pandemi
Lima resep olahan serba yoghurt yang bikin di rumah saja menjadi menyenangkan, menambah sehat hingga tidak bisa diserang virus corona saat pandemi.
Ekspor Kopi Aceh Sangat Terganggu Gara-gara Corona
Sejumlah sektor yang berdampak langsung terhadap corona, terutama pada penurunan kinerja lapangan usaha perdagangan besar dan eceran dan kopi Aceh.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.