Ekspor Durian ke China Potensial Raup US$ 2 Miliar

Durian berpotensi menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia ke China
Seorang pedagang terlihat sedang menyiapkan durian untuk dijajakan kepada pembeli. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Duta Besar Republik Indonesia untuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun mengatakan RI berpeluang besar menjadi negara eksportir utama buah durian ke Asia Timur jika pemerintah melakukan upaya serius dalam pengembangan komoditas perkebunan ini.

Pasalnya, potensi perdagangan yang bisa dihasilkan oleh si raja buah ini tergolong cukup tinggi. Sebagai pembanding, Djauhari membeberkan nilai ekspor durian asal Thailand ke China pada sepanjang tahun lalu tercatat sebesar US$2 miliar.

“Nilai US$ 2 miliar itu setara dengan ekspor produk kayu kita ke China,” ujarnya dalam sebuah teleconference Selasa, 16 Juni 2020.

Menurut dia, ketertinggalan Indonesia dari negara tetangga itu disebabkan oleh pengelolaan perkebunan durian yang masih dalam berskala terbatas. Sehingga, hasil buah yang dihasilkan di dalam negeri tergolong sebagai produk perkebunan dan bukan industri perkebunan.

“Kalau produk industri perkebunan Indonesia yang sudah masuk ke China adalah manggis. Satu waktu kami pernah temui eksportir dan importir manggis, ternyata buah ini musimnya berbeda dengan Thailand. Jadi saat Thailand tidak bisa panen manggis, produk manggis Indonesia masuk ke China,” tuturnya.

Untuk diketahui, China merupakan mitra bisnis tradisional Indonesia yang cukup banyak membukukan nilai perdagangan. Berdasarkan data yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS), China merupakan pangsa terbesar ekspor produk nonmigas Indonesia dengan valuasi mencapai US$ 10,39 miliar pada sepanjang tahun ini (Januari-Mei). Besaran tersebut setara dengan 17 persen dari keseluruhan ekspor produk nonmigas Indonesia di periode yang sama.

Meski menjadi destinasi utama dalam memasarkan produk nasional, China ternyata merupakan importir utama produk nonmigas bagi Indonesia. Hingga Mei 2020, tercatat jumlah transaksi yang masuk mencapai US$ 14,99 miliar atau setara 28 persen keseluruhan impor Indonesia.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Mei 2020 mencapai US$ 64,46 miliar atau menurun 5,96 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.

Adapun, total impor Januari-Mei 2020 tercatat US$ 60.15 miliar. Sehingga, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan dengan nilai sebesar US$ 4,31 miliar.

Baca juga :

Berita terkait
New Normal Potensial Dongkrak Ekspor Makanan Olahan
Ekspor produk olahan pangan berpeluang meningkat di era normal baru
BPS: Ekspor Turun 13 Persen, Pertambangan Pemicunya
BPS mencatat nilai ekspor pada April 2020 turun 13,33 persen menjadi US$ 12,19 miliar, salah sastu pemicunya adalah sektor pertambangan.
Ekspor Kopi Aceh Sangat Terganggu Gara-gara Corona
Sejumlah sektor yang berdampak langsung terhadap corona, terutama pada penurunan kinerja lapangan usaha perdagangan besar dan eceran dan kopi Aceh.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi