Eks Panglima GAM Klarifikasi Wacana Referendum

Eks Panglima GAM, Muzakir Manaf mengklarifikasi wacana referendum yang pernah ia suarakan beberapa waktu lalu.
Mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf. (Foto: Antara/Irwansyah Putra)

Banda Aceh - Sejak dua hari terakhir, publik Aceh kembali dihebohkan dengan viralnya sebuah video. Eks Panglima GAM, Muzakir Manaf mengklarifikasi wacana referendum yang pernah ia suarakan beberapa waktu lalu.

Dalam video berdurasi 1 menit 17 detik itu, Ketua Umum Partai Aceh ini mengatakan bahwa referendum yang ia suarakan pada Haul Teungku Muhammad Hasan di Tiro, beberapa waktu lalu di Banda Aceh tidak mewakili rakyat Aceh. Tetapi, ucapan tersebut keluar karena spontanitas dari dirinya sendiri.

"Saya Muzakkir Manaf selaku Ketua PA/KPA menyatakan sebagai berikut. Pertama, bahwa menyatakan tentang referendum tidak mewakili rakyat Aceh. Saya lakukan hal tersebut secara spontan kebetulan pada event haul meninggalnya Teungku Hasan Muhammad Di Tiro," kata pria yang akrab disapa Mualem ini.

Berita sebelumnya: Eks Panglima GAM Inginkan Aceh Referendum

Mualem juga mengatakan bahwa dirinya menyadari rakyat Aceh saat ini cinta damai dan pro-NKRI.

Dia juga berharap, Aceh ke depan harus lebih maju dan dapat membangun provinsi yang dijuluki Serambi Mekah ini dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Hal-hal lain yang menurut saya belum sesuai pasca MoU Helsinki akan saya buat sendiri guna menuntaskan semua butir-butir MoU Helsinki ke depan," kata Mualem.

Belum diketahui siapa yang merekam video tersebut dan apa yang mendorong Mualem untuk mengklarifikasi wacana referendum yang pernah ia suarakan beberapa waktu lalu.

Juru Bicara KPA, Azhari Cagee yang coba dikonfirmasi Tagar terkait video tersebut juga belum terhubung.

Seperti diketahui, keinginan referendum disuarakan Mualem dalam sambutannya saat buka puasa bersama sekaligus peringatan ke-9 tahun (3 Juni 2010-3 Juni 2019), wafatnya Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Muhammad Hasan Ditiro di Banda Aceh, Senin 27 Mei 2019 malam.

Berita sebelumnya: Gubernur Aceh: Referendum Jika Sesuai Konstitusi

Menurut Mualem, Aceh ingin referendum karena menurutnya Indonesia dalam ambang kehancuran. Mualem ingin provinsi yang dijuluki Serambi Mekah ini bisa hidup mandiri seperti Timur Leste.

"Karena, (kita Aceh) sesuai dengan Indonesia, tercatat ada bahasa, rakyat dan daerah (wilayah). Karena itu dengan kerendahan hati, dan supaya tercium juga ke Jakarta. Hasrat rakyat dan Bangsa Aceh untuk berdiri di atas kaki sendiri," kata Mualem yang juga Wakil Gubernur Aceh periode 2012-2017. []

Berita terkait
0
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Hunian di Sentul
Selain Bekasi dan Tangerang Selatan, Bogor menjadi kota incaran para pemburu hunian di sekitar Jakarta. Simak 5 hal ini yang perlu diperhatikan.