Eks Kombatan GAM Terang-Terangan Beri Dukungan di Pilpres 2019

Penggunaan lahan HGU milik Prabowo Subianto oleh Eks Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menjadi perdebatan.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sarifudin Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh Saifuddin Bantasyam. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 20/2/2019) - Penggunaan lahan HGU milik calon presiden nomor urut dua (02) Prabowo Subianto oleh Eks Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menjadi perdebatan. Sebab, tidak ada kesamaan pandangan penggunaan lahan diantara Eks Kombatan GAM.

Menurut Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sarifudin Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh Saifuddin Bantasyam saling adu klaim diantara Eks Kombatan GAM menunjukan suara Eks Kombatan GAM di Pilpres 2019 tidak seragam.

Pasalnya meski partai-partai lokal di Aceh yang digerakkan oleh Eks Kombatan secara tegas mendukung pasangan nomor urut satu Joko Widodo-Ma'ruf Amin atau pasangan nomor urut dua (02) mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, belum tentu dengan didukung Eks Kombatan GAM dibawahnya.

"Partai Aceh mendukung Prabowo-Sandiaga, sementara Partai Nanggroe Aceh (sebelum 2017 namanya Partai Nasional Aceh) mendukung Jokowi-Ma'ruf. Meski keduanya punya sikap, namun anggota-anggota di bawahnya, yang banyak diisi eks kombatan, tak melulu sama," ujarnya dilansir dari Tirto.id.

Prabowo Didukung Muzakir Manaf
Contoh pilihan politik berbeda bahkan tampak dari Ketua Partai Aceh dengan Sekjen Partai Aceh. Menurutnya, Panglima GAM Muzakir Manaf sudah jelas mendukung Prabowo-Sandi bahkan menjadi Ketua Pemenangan Prabowo-Sandi di Provinsi Aceh.

"Mualem, Anda ini sekutu saya. Kalau Mualem bergabung dengan Gerindra, maka Mualem akan jadi bawahan saya. Saya tidak mau, Mualem harus jadi sahabat saya," ucap Prabowo di TPI Lampulo, Banda Aceh, Rabu (26/12).

Dukungan Mualem terhadap Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus ini, karena inginkan Aceh lebih sejuk di masa yang akan datang.

"Mudah-mudahan Aceh lebih sejuk di masa depan. Saya yakin dan percaya karena beliau tegas dan jujur," ujarnya.

Jokowi Didukung Irwandi dan Abu Razak
Berbeda dengan Mualem, Sekretaris Jenderal Partai Aceh Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak, malah mendukung calon presiden nomor urut satu (01). Menurut Mantan Wakil Panglima GAM ini, Jokowi telah mampu membuktikan komitmennya dengan meresmikan sejumlah proyek strategis nasional di Aceh.

"Saya juga menyampaikan tentang komitmen dukungan saya untuk Pak Jokowi dalam Pilpres nanti," ujarnya.

Sebenarnya, pilihan politik yang berbeda antara Eks Kombatan GAM menurutnya bukan hal aneh. Pasalnya, Eks Kombatan GAM hanya melihat calon presiden yang sekiranya menguntungkan secara ekonomi bagi mereka.

"Ketua Partai Aceh Muzakir Manaf saja ternyata beda pandangan dengan Abu Razak. Tapi kan tidak masalah," terang Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sarifudin Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh Saifuddin Bantasyam.

Sementara itu, menurut Peneliti dari Pusat Penelitian Politik LIPI Wasisto Raharjo selain Abu Razak, Irwandi Yusuf menjadi salah satu tokoh Eks Kombatan GAM yang secara terang-terangan juga telah mendukung salah satu calon presiden.

"Saya pikir yang kelihatan mencolok Irwandi Yusuf yang mendukung Jokowi,' ujarnya kepada Tagar News, Rabu (20/2).

Mantan Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM dari tahun 1998-2001 itu, menurutnya punya pengaruh ketimbang tokoh eks Kombatan GAM yang setelah Inisiator Gerakan Aceh Merdeka Hasan di Tiro meninggal.

"Saya pikir sosok Irwandi Yusuf ini orang kuat di Aceh paska kematian Hassan di Tiro. Meskipun secara kultural masih ada Malik Mahmud selaku Wali Nanggroe, tapi sosok IY yang menonjol," bebernya.

Keberanian Irwandi sebagai inkumben tak mengherankannya. Sebab, pasaca 2006 Aceh menurutnya cenderung mendukung inkumben.

"Karena saya pikir Aceh pasca 2006 cenderung berpihak pada Jakarta. Karena itulah setiap inkumben mesti didukung salah satu elite GAM berpengaruh," terangnya.

Kendati Eks Kombatan menyatakan pilihan masing-masingnya pada publik, menurutnya dukungan Eks Kombatan GAM tak terlalu berpengaruh untuk kedua paslon. Sebab, saat ini mantan kombatan GAM itu menyebar di berbagai kabupaten maupun kota.

"Saya pikir peran bekas kombatan GAM tuk pemenanangan calon di Aceh sendiri kurang begitu signifikan. Terlebih lagi sekarang ini mantan elite GAM sudah terpecah dalam berbagai kubu partai2 lokal maupun nasional," tandasnya. []

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.