Deli Serdang - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meninjau langsung lokasi banjir bandang di Bendungan Lau Simeme, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Rabu 15 April 2020.
Edy meminta agar sistem keselamatan di bendungan tersebut lebih ditingkatkan mengingat saat ini Sumatera Utara memasuki musim penghujan.
Banjir bandang terjadi di kawasan bantaran Sungai Sibiru-biru pada Selasa, 14 April 2020, menghanyutkan tiga orang warga. Satu di antaranya selamat, satu meninggal dunia dan satu belum ditemukan.
Korban selamat adalah Riki Renaldo Sembiring dan sedang dalam perawatan di RSU Sembiring Delitua, Deli Serdang. Sedangkan yang meninggal dunia adalah Mesias Tarigan Silangit dan yang masih dalam pencarian Roy Saputra Bangun.
“Kita turut berduka sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Semoga keluarga korban diberikan kelapangan hati. Saya sudah meminta kepada Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera II yang menangani sungai ini. Saya meminta agar pihak kontraktor Bendungan Lau Simeme, untuk lebih meningkatkan sistem keamanan Sungai Sibiru-biru ini, karena sekarang kita memasuki musim penghujan. Jadi kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” kata Edy.
Tinggi airnya kira-kira tiga meter lebih tinggi dari yang normal serta ada kayu dan batu
Edy juga meminta agar korban yang belum ditemukan, untuk terus dicari oleh tim yang telah ditentukan.
"Ada tim SAR, Basarnas, Polda Sumatera Utara dan tentara dan bahkan masyarakat. Semua harus bekerja sama. Pencarian terus dilakukan. Mari kita doakan bersama-sama agar cepat ditemukan,” kata Edy.
Usai meninjau lokasi banjir bandang di Bendungan Lau Simeme, Edy didampingi beberapa kepala dinas, langsung menuju ke Rumah Sakit Umum Sembiring di Kecamatan Delitua, Kabupaten Deli Serdang. Dia menjenguk Riki Renaldo Sembiring. Edy juga memberikan santunan dan semangat.
Tim gabungan terus melakukan pencarian korban yang belum ditemukan, mereka menyisir aliran Sungai Sibiru-biru dari hulu ke hilir menggunakan perahu karet.
Salah satu saksi mata terjadinya banjir bandang, Join Sembiring membeberkan bahwa air yang datang dari arah hulu bendungan. Air deras itu bersamaan dengan beberapa bongkahan material seperti batu dan kayu.
“Tinggi airnya kira-kira tiga meter lebih tinggi dari yang normal serta ada kayu dan batu. Air di sini makin kencang karena di bagian hulu sungai ini lebih sempit dari yang di sini (Bendungan Lau Simeme). Semoga kejadian seperti seperti ini tidak terulang kembali," ucapnya.[]
