Tangerang - Sosok Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dibanjiri pujian dan dukungan sebagai calon Presiden Republik Indonesia (RI) oleh kalangan milenial. #2024ErickRI1 yang mencuat menjadi Trending Topic di dunia maya sejak Rabu pagi, 08 Juli 2020.
"Karena mereka memiliki profesionalitas, kapabilitas yang mumpuni, tegas Imam dalam acara deklarasi di kawasan Jakarta Selatan, Senin, 9 Maret 2020," tulis akun @Panjiraharja_.
Bahkan cawapres kita Bahlil, memang sangat patut dijadikan panutan!
Cuitan dari @Panjiraharja_ tersebut merupakan kutipan dari pernyataan Juru Bicara IMF, Imam Rahmatullah saat pelaksanaan deklarasi dan dukungan terhadap Erick Thohir dan Bahlil Lahadalia sebagai Capres dan Cawapres 2024 mendatang.
Erick Thohir diposisikan sebagai tokoh yang mewakili kalangan milenial sehingga terjadi deklarasi dukungan Capres dan Cawapres oleh Indonesia Milenial Fest (IMF) sekitar bulan Maret lalu.
"Indonesia Milenial Fest dukung Erick Thohir for 2024. Saatnya Generasi Kita Memimpin Indonesia! kalau bukan orang muda siapa lagi?" timpal akun @riizkyprdna.
#Erick2024RI1 mengisi Trending Topic Twitter teratas. (Foto: Tagar/Istimewa)
Selanjutnya dukungan juga mengalir kepada nama Bahlil Lahadalia yang diusung sebagai Cawapres oleh IMF. Menurut IMF, sejak kecil Bahlil sudah terlihat sebagai sosok yang terlatih untuk bekerja keras.
"Bahkan cawapres kita Bahlil, memang sangat patut dijadikan panutan! lihat saja seberapa keras perjuangan beliau sejak masa sekolah," tulis akun @Ivankalarasati1.
Selain kedua tokoh yang disebut oleh IMF tersebut, ada juga yang menarik perhatian netizen yakni penyandingan Erick Thohir dengan tokoh muslim. Terlihat Erick Thohir tengah bersama Ustad Abdul Somad dalam momen Anugerah Tokoh Perubahan Republika 2017. Momen ini juga terlihat pada postingan yang berasal dari kalangan milenial.
"Aku sih udah yakin banget kalo sama pak Erick, pola pikir pak Erick nggak kolot, jadi aku suka," tulis akun @olivia0S.
Trending topic tersebut mendapat respons dari Adib Miftahul, Analis politik dari Kajian Politik Nasional (KPN). Menurutnya, opini yang dibangun oleh kelompok Milenial (IMF) masih terlalu prematur dan baru sebatas opini di Media Sosial (Medsos) saja.
"Seperti diketahui bahwa saat ini Medsos memang merupakan daya tarik bagi kalangan Millenial. Sehingga bisa dengan cepat menarik perhatian Millenial untuk membuat opini Publik," ujar pria yang juga Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Islam Syech Yusuf (UNIS). []
