Jakarta - Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) nonaktif, Irma Suryani Chaniago memastikan partainya mendukung penuh langkah TNI menindak tegas politik identitas. Menurutnya, baik TNI maupun Polri dan pemerintah harus memberantas politik identitas serta pelanggaran protokol Covid-19.
"Sebagai politisi partai NasDem nonaktif, saya bisa pastikan sikap partai NasDem tegak lurus pada pemerintah dan mendukung tegas tindakan TNI dan Polri mencopot semua baliho provokatif," ucap Irma dalam keterangannya seperti dikutip Tagar, Sabtu, 21 November 2020.
NasDem tidak akan ragu-ragu melawan semua yang mengganggu Pancasila dan pemerintahan yang sah
Irma menyampaikan, NasDem tidak akan memberi ruang kepada oknum-oknum yang potensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa dengan politisasi agama dan umat.
"Idiologi partai NasDem jelas dan tegas terhadap Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa, NasDem tidak akan ragu-ragu melawan semua yang mengganggu Pancasila dan pemerintahan yang sah," ucapnya.
Sebelumnya, Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengklaim memerintahkan prajuritnya untuk menurunkan baliho Pimpinan Fron Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS).
Bahkan, ia mengancam untuk membubarkan FPI jika tak taat terhadap hukum. Kabar penurunan baliho itu sebelumnya viral setelah video orang berbaju loreng melakukan aksinya.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya, karena beberapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Itu perintah saya," kata Dudung di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 20 November 2020.
Seperti diketahui, beredar video pada Kamis, 19 November 2020, sebuah baliho berwajah Habib Rizieq diturunkan lima orang berpakaian loreng. Baliho ini tampak diturunkan saat hari sudah gelap. TNI menyatakan itu adalah operasi bersama.
- Baca juga: Lokasi-lokasi Baliho Rizieq yang Dicopot Petugas
- Baca juga: Rizieq Shihab Bermanuver Kacaukan NKRI, IPW Senang TNI Copot Baliho
Dua orang pun memanjat tiang untuk menurunkan baliho ini. Tiga orang lainnya menarik kain baliho agar bisa dilepaskan dari bawah. Belum diketahui kapan dan di mana kejadian tersebut. []