Jakarta - Monumen Cinta Sejati Habibie-Ainun di pojok Lapangan Andi Makkasar, Jalan Bau Massepe, Kota Pare-pare, Sulawesi Selatan dipenuhi ratusan karangan bunga sebagai wujud duka cita kehilangan salah satu tokoh bangsa.
Karangan bunga belasungkawa berdatangan sejak pagi, berasal dari sejumlah instansi setempat dan sejumlah tokoh Pare-pare. Bentuk penghargaan dan penghormatan wafatnya bapak teknologi dan bapak demokrasi bangsa Indonesia.
Kami sangat kehilangan sosok beliau, karena dia salah satu orang terbaik bangsa Indonesia yang mendunia.
Foto almarhum Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie dan istrinya Hasri Ainun Besari juga terpasang di antara karangan bunga yang terpajang rapi.
BJ Habibie anak keenam dari delapan bersaudara, dilahirkan di Kota Pare-pare, 25 Juni 1936. Almarhum wafat di RSPAD Gatot Soebroto, Rabu, 11 September 2019 pada pukul 18.05 WIB karena sakit.
Almarhum BJ Habibie menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, serta khusus di Kota Pare-pare sebagai tempat kelahiran.
"Kami sangat kehilangan sosok beliau, karena dia salah satu orang terbaik bangsa Indonesia yang mendunia. Indonesia bisa dikenal berkat BJ Habibie atas perjuangan dan jasa-jasa beliau bahkan Kota Pare-pare ikut dikenal karena beliau," ucap warga setempat, Bustaman, Kamis, 12 September 2019, seperti diberitakan Antara.
Saat mendengar kabar duka di televisi, ia beserta keluarga langsung terharu dan selanjutnya bersama-sama mendoakan almarhum.
"Saat bendera setengah tiang dipasang semalam, saya ikut menangis karena terharu. Beliau orang baik," ucapnya.
Pemerintah Kota Pare-pare mengeluarkan surat edaran bagi masyarakatnya untuk memasang bendera negara, Merah Putih setengah tiang sebagai bentuk penghormatan dan Hari Berkabung Nasional selama tiga hari 12-15 September 2019 menindaklanjuti surat yang dikeluarkan Menteri Sekretaris Negara. []