Medan - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut memeriksa istri Bupati Dairi, Romi Mariani Eddy Berutu atas dugaan korupsi.
Ketua Tim Penggerak PKK ini diperiksa penyidik atas kasus dugaan penyalahgunaan dana coorporate social responsibility (CSR) dari PT Inalum yang diberikan kepada Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) daerah setempat pada 2019 senilai Rp 600 juta.
Direktur Reserse Kriminal Polda Sumut, Komisaris Besar Polisi Rony Samtana membenarkan telah memeriksa istri Bupati Dairi.
"Iya, ada kami periksa yang bersangkutan (Ibu RM), belum lama ini. Kami periksa RM atas dugaan penyalahgunaan CSR dari PT Inalum untuk Dekranasda. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Ini awalnya ditangani oleh Polres Dairi, dan sekarang sudah ditangani Polda Sumut," kata Rony kepada Tagar, Jumat, 2 Oktober 2020.
Sebelumnya, penyidik juga telah memeriksa tiga aparatur sipil negara (ASN) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Dairi.
Mereka di antaranya Rahmat Syah Munthe Kadis Infokom Dairi, sebelumnya dia menjabat Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Dairi.
Kami terus melakukan penyelidikan, karena adanya indikasi penyalahgunaan
Selanjutnya, Sabar Pasaribu selaku Kabid Industri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Dairi, dan Romayana Arita Banurea, staf Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Dairi.
"Sampai saat ini, penanganan tidak ada kendala. Kami terus melakukan penyelidikan, karena adanya indikasi penyalahgunaan. Mohon bersabar ya," ungkapnya.
Diberitakan Tagar sebelumnya, PT Inalum memberikan dana pemberdayaan kepada pengrajin tenun ulos Silahisabungan, Kecamatan Silahisabungan, melalui Dekranasda Kabupaten Dairi. Dekranasda pun menjalin kerja sama dengan Yayasan Merdi Sihombing.
Berdasarkan perjanjian kerja sama antara PT Inalum dengan Dekranasda Kabupaten Dairi, kontribusi itu dalam rangka pelaksanaan program CSR PT Inalum. Dana CSR yang direalisasikan PT Inalum tahun 2019 sebesar Rp 600 juta.
Kegiatan itu untuk pemberdayaaan pengrajin ulos berupa pelatihan, produksi kerajinan tenun ulos, pendampingan, pemasaran serta promosi dalam dan luar negeri, termasuk ke Belgia.
Kegiatan pelatihan bukan melatih para penenun dari awal, melainkan melakukan pengembangan.[]