Rembang - Polres Rembang terus bekerja keras memecahkan kasus pembunuhan yang menimpa dalang Ki Anom Subekti, 60 tahun, dan keluarganya. Sejumlah alat bukti dan petunjuk dikumpulkan polisi guna mempermudah pengungkapan kejahatan sadis tersebut.
Terbaru, polisi mendapatkan fakta jika handphone milik dua korban, yakni Ki Anom dan istrinya, Tri Purwati, 50 tahun, hilang. HP tersebut kuat dugaan diambil oleh pelaku yang diperkirakan lebih dari satu.
“Informasi terbaru, dua buah HP milik pasangan suami isteri yang terbunuh, Anom Subekti dan Tri Purwati ikut dibawa pelaku," tutur Kepala Polres Rembang Ajun Komisaris Besar Polisi Kurniawan Tandi Rongre kepada awak media, Jumat, 5 Februari 2021.
Muncul dugaan untuk menghilangkan jejak komunikasi dengan pelaku.
Polisi tidak terburu menyimpulkan hilangnya HP korban tersebut sebagai indikasi motif perampokan di pembunuhan. Dimungkinkan, pelaku sengaja mengambil handphone untuk menghapus jejak komunikasi yang bisa digunakan untuk melacak mereka.
"Muncul dugaan untuk menghilangkan jejak komunikasi dengan pelaku,” sebutnya.
Sementara, hilangnya HP para korban tak membuat tim gabungan Polres Rembang patah arang. Polisi tengah mengumpulkan dan mempelajari kamera video yang ada di sekitar lokasi pembunuhan.
"Kami lakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti-bukti petunjuk, baik dari keterangan saksi maupun CCTV di sekitar perumahan," ujar dia.
Tak hanya itu, Polres Rembang juga mengerahkan anjing pelacak di lokasi kejadian. Polisi ingin mencari tambahan bukti, termasuk kemungkinan adanya jejak yang bisa mengarah pada pelaku.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa berdarah terjadi di rumah sekaligus Padepokan Seni Ongko Joyo milik Ki Anom Subekti di Desa Turusgede, Kecamatan Rembang, Kamis, 4 Februari 2021. Tempat kejadian perkara berada sekitar sekira 500 meter sebelah selatan Mapolres Rembang.
Baca juga:
- Arpan Panjaitan Dibacok OTK Diduga Usai Cekcok dengan Bupati Tapteng
- Klitih Bacok Dua Remaja saat Beli Gudeg di Yogyakarta
- Pacar Diajak Lihat Sunset Lalu Dibunuh di Kebun Salak Sleman
Selain, Ki Anom dan istrinya, anak Alfitri Saiditina, 13, tahun, dan cucu, Galih Lintang Laras Kinanti, 10 tahun, juga ditemukan meninggal dalam kondisi mengenaskan. Para korban diduga dibunuh saat tertidur, diperkirakan Kamis dini hari antara pukul 01.00 hingga 03.00 WIB.
Mereka mengalami kekerasan di bagian kepala, diduga dipukul dengan benda tumpul. Tidak ada tanda-tanda perlawanan dari para korban. Polisi menduga ada motif dendam atau persoalan pribadi antara pelaku dengan korban ki Anom Subekti mengingat tidak ada barang berharga yang hilang.
Peristiwa mengenaskan ini terungkap usai tetangga korban datang ke rumah Ki Anom untuk keperluan memasak Kamis pagi. Pagar padepokan terbuka dan keempat korban ditemukan meninggal dunia di dua kamar yang beda. []