Ambon - Selain seorang guru meninggal dunia dalam insiden speed boat terbalik di perairan Kei Besar Maluku Tenggara, Maluku, Sabtu 14 September 2019, ada dua korban hingga kini masih kritis.
Keduanya masih mendapatkan perawatan medis secara intensif di rumah sakit setempat.
Kepala BPBD Mochtar Ingratubun menjelaskan, data terbaru diterima menyebutkan hingga malam ini, tercatat total jumlah korban speed boat sebanyak 40 orang.
Dua yang masih kritis masih ditangani secara intensif. Selain itu, juga sudah dipasang oksigen untuk membantu pernapasan
"Dari 40 orang itu, empat orang sudah dipulangkan. Saat ini, 36 orang masih jalani perawatan medis termasuk dua yang kritis itu," jelas Mochtar, Sabtu 14 September 2019.
Dia menjelaskan, korban yang dirawat karena kelelahan saat berenang melawan arus dan ombak.
"Dua yang masih kritis masih ditangani secara intensif. Selain itu, juga sudah dipasang oksigen untuk membantu pernapasan," tandasnya.
Sebelumnya, speed boat bermuatan penumpang dilaporkan terbalik di perairan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, Sabtu 14 September 2019 pukul 11.30 WIT.
Akibat insiden nahas tersebut, seorang guru meninggal dunia bernama Floren Batlalona.
Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muslimin mengatakan, speed boat itu terbalik setelah dihantam gelombang tinggi. Kemudian para penumpang berenang menyelamatkan diri.
Speed boat itu, kata Muslimin, bertolak dari Desa Mastur Kei Kecil menuju Desa Relean Kei Besar. Kemudian dilaporkan terbalik di perairan Desa Werka pukul 11.30 WIT. []