Ambon - Satu dari 33 penumpang speed boat yang terbalik di perairan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, Sabtu 14 September 2019, meninggal dunia. Korban merupakan seorang guru, bernama Floren Batlalona.
Sedangkan 32 penumpang selamat. Mereka langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Sebagian lagi sudah kembali ke desa asal, yakni Desa Mastur Kei Kecil.
Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muslimin mengatakan, speed boat itu terbalik setelah dihantam gelombang tinggi. Kemudian para penumpang berenang menyelamatkan diri.
"32 orang selamat dalam peristiwa tersebut. Satu meninggal dunia, karena tak mampu berenang setelah terseret arus dan gelombang," ungkap Muslimin.
Jadi kami sempat ke sana, namun sudah ditolong oleh para rombongan
Muslimin menjelaskan, rombongan acara keagamaan ini awalnya bertolak dari Desa Mastur Kei Kecil menuju Desa Relean Kei Besar. Jumlah keseluruhan 67 orang.
Namun, ke-67 orang itu menggunakan tiga speed boat berbeda. Sedangkan speed boat yang ditumpangi guru SMA 5 Tual, Floren Batlalona, terbalik.
"Speed boat yang ditumpangi ibu guru itu saja terbalik. Duanya lagi, tidak," ujarnya.
Muslimin mengatakan, speed boat terbalik di Desa Werka, perairan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara. Setelah terbalik, beruntung dua rombongan speed boat dari belakang membantu rombongan speed boat terbalik.
"Setelah mendapat informasi terbalik speed boat pukul 13.00 WIT, KN SAR Bharata dan KNP 634 KPLP Tual meluncur ke perairan tersebut," jelasnya.
Titik koordinat kejadian pada 5°54.987’S-132°50.625’E dengan jarak kira-kira 33,37 NM, heading 160,43° arah Selatan.
Dalam operasi ini, selain personel Pos SAR Tual, juga melibatkan anggota Polres Maluku Tenggara, Brimob Tual, Polair Tual, BPBD Tual dan Bakamla.
"Jadi kami sempat ke sana, namun sudah ditolong oleh para rombongan. Setelah itu petugas mengikuti korban yang sudah dibawa ke rumah sakit setempat," katanya.[]
