Jayapura - Dua bocah tewas tertimpa reruntuhan bangunan di belakang SD Inpres Pantai Enggros Tanah Hitam, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Kamis 1 Oktober 2020.
Ini terjadi setelah hujan deras mengguyur Kota Jayapura sejak Rabu 30 September 2020 malam, hingga Kamis 1 Oktober 2020, pukul 08.30 WIT. Seluruh drainase sekitar Distrik Abepura dipadati air bahkan tumpah menggenangi jalan raya.
Ketika rumah roboh, kedua korban terjebak di dalamnya dan tidak dapat tertolong.
Akibatnya, pagar pembatas saluran air roboh lalu menimpa rumah korban. Doso Andareak 3 tahun, dan adiknya Akila Andareak 2 tahun yang berada di dalam rumah, terjebak di sekitar reruntuhan.
"Ketika rumah roboh, kedua korban terjebak di dalamnya dan tidak dapat tertolong," kata Kapolsek Abepura AKP Clief Philipus Duwith, Kamis 1 Oktober 2020 siang.
Clief menuturkan, malapetaka malam itu terjadi seketika, setelah hujan deras mengguyur Kota Jayapura dan sekitarnya, pukul 21.30 WIT. Saluran air di belakang rumah korban meluap mengakibatkan pagar pembatas roboh dan menimpah rumah milik Samuel Andareak dan tetangganya bernama Riko.
Warga sempat berupaya menolong korban. Namun karena arus listrik masih menyala dan mengenai air, membuat penyelamatan terganggu.
Berselang beberapa menit kemudian, kedua korban dievakuasi ke Rumah Sakit Abepura. Namun, kedua korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter.
"Kedua korban adalah anak dari bapak Samuel Andareak," ujar Clief.
Kini, dua bocah di bawah usia lima tahun tersebut telah dibawa pulang oleh pihak keluarganya untuk proses pemakaman.
Clief mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada, sebab belakangan ini curah hujan begitu tinggi di Kota Jayapura. Ia meminta warga agar siaga apabila cuaca ekstrim disertai hujan deras kembali terjadi.
Pantauan Tagar, sejumlah rumah warga di Kampkey Abepura tergenang air setinggi lutut. Luapan air dari berbagai drainase juga menggenangi jalan sepanjang koridor Abepura. Terlihat sampah terbawa air ke jalan raya. []