Surabaya - Komisi II DPR RI menyoroti turunnya Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya. Alasannya Komisi II DPR RI menemukan sejumlah warga yang melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP) tetapi tidak masuk dalam DPT Pilkada Surabaya.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Arif Wibowo mengatakan kunjungan kerja di Surabaya untuk melihat laporan pelaksanaan Pilkada Surabaya. Secara umum, kata Arif, tidak ditemukan banyak masalah dalam Pilkada Surabaya.
Nah nilai yang kita minta dikoordinasikan, sebab syarat di dalam UU sudah jelas di pasal 61 ayat 1 dan 2 bahwa mereka memiliki KTP sepanjang digunakan di TPS lingkungan RT/RW-nya, mereka bisa menggunakan hak pilihnya.
"Yang menjadi sorotan tadi adalah soal daftar pemilih. DPT sudah ditetapkan, tetapi kemudian ada masalah perbedaan dengan pemilu terakhir dan sekarang. DPT yang ditetapkan dalam Pilkada Surabaya terjadi selisih di mana jumlahnya menurun kurang lebih 153 ribu kalau tidak salah ya," ujarnya saat kunjungan kerja di Balai Kota Surabaya, Senin, 23 November 2020.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini mengatakan jika dicek dengan jumlah penduduk Kota Surabaya yang memiliki KTP terdapat selisih hampir 36 ribu dengan DPT. Karena selisih cukup besar tersebut, membuat Komisi II DPR RI mempertanyakan hal tersebut ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca juga:
- Seno Membelot di Pilkada Surabaya, Hasto: Tak Punya KTA PDIP
- Debat Pilkada Surabaya, Kinerja Risma Sorotan Dua Paslon
- Adu Survei Dua Pasangan Calon di Pilkada Surabaya
"Nah nilai yang kita minta dikoordinasikan, sebab syarat di dalam UU sudah jelas di pasal 61 ayat 1 dan 2 bahwa mereka memiliki KTP sepanjang digunakan di TPS lingkungan RT/RW-nya, mereka bisa menggunakan hak pilihnya," kata dia.
Untuk itu, Arif menekankan agar KPU Surabaya untuk memastikan selisih tersebut dan memfasilitasi masyarakat yang belum masuk dalam DPT. Ia berharap tidak konflik di Pilkada Surabaya akibat permasalahan DPT.
"Apalagi Pilkada Surabaya ini kan head to head situasinya. Jadi kalau saya kira head to head kecenderungannya pasti akan keras," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, KPU Surabaya telah menerapkan DPT Pilkada Surabaya sebesar 2.089.027.[]