DPRD Siantar Minta Ada Keringanan Uang Sekolah

Pemerintah Kota Pematangsiantar diminta turun memfasilitasi kesulitan orang tua siswa dalam membayar uang sekolah di masa pandemi Covid-19.
Ketua DPRD Kota Pematangsiantar, Timbul Lingga. (Foto: Tagar/Anugerah)

Pematangsiantar - Pemerintah Kota Pematangsiantar diminta turun memfasilitasi kesulitan orang tua siswa dalam membayar uang sekolah, terutama di sekolah swasta. Sejumlah orang tua mengeluhkan tidak adanya keringanan di masa pandemi Covid-19.

Ketua DPRD setempat Timbul Lingga merespons keluhan beberapa orang tua murid tersebut. Dia menyebut, persoalan itu sebelumnya sudah pernah dibahas di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pematangsiantar.

"Kemarin dengan tim gugus sudah pernah dibahas soal dampak Covid-19 kepada dunia pendidikan. Nanti bersama komisi yang menaungi di DPRD agar keluhan masyarakat dibahas dengan dinas terkait," kata Timbul kepada Tagar pada Senin, 22 Juni 2020.

Menurut dia, DPRD sudah meminta pemerintah kota bersama dinas terkait memfasilitasi keringanan pembayaran uang sekolah negeri dan swasta di Kota Pematangsiantar.

"Pihak sekolah atau yayasan dapat memberikan pemotongan uang sekolah beberapa persen kepada masyarakat karena kondisi yang memang sangat sulit saat ini. Karenanya DPRD meminta agar pemko menjadi fasilitator," kata Timbul.

Meski sekolah juga perlu biaya operasional namun saya meminta agar sekolah dapat memberikan keringanan

Meski saat ini sekolah juga sedang membutuhkan dukungan dari orang tua murid untuk operasional, Timbul berpandangan hal itu tidak seperti kondisi ketika proses belajar berjalan di sekolah.

"Saat kondisi yang tidak biasa saat ini memang perlu gotong royong, baik pemerintah, pihak sekolah dan orang tua murid. Meski sekolah juga perlu biaya operasional namun saya meminta agar sekolah dapat memberikan keringanan," katanya.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Pematangsiantar Ferry Sinamo mengatakan telah mendengar adanya keluhan warga terkait pembayaran uang sekolah.

"Kami sudah dengar soal keluhan itu. Kami berharap adanya perhatian pemerintah. Nanti kami akan coba tanyakan atau menggelar rapat dengar pendapat dengan dinas terkait," tutur Ferry.

Pada Sabtu, 20 Juni 2020 kemarin, puluhan orang tua murid mendatangi sekolah Yayasan Kalam Kudus di Jalan Merdeka, Kota Pematangsiantar, meminta pihak yayasan meringankan beban uang sekolah.

Sebagian orang tua merasa keberatan dengan besarnya biaya uang sekolah saat Covid-19 dan meminta pemotongan karena kondisi ekonomi yang sedang sulit.

"Anak kami di sini sekolah dasar semua, uang sekolah kelas satu sampai kelas lima Rp 420 ribu, kelas enam lebih mahal lagi. Uang pembangunan Rp 750 ribu," kata boru Simanjuntak, salah satu orang tua siswa di lokasi.

Menurutnya, jumlah uang itu terlalu berat mengingat situasi pandemi Covid-19 yang melanda semua golongan tanpa terkecuali. "Tadi memang pihak sekolah mengumumkan hanya biaya uang pembangunan berkurang Rp 300 ribu, uang sekolah tak berubah," kata dia.

Dia mengaku, pernah melayangkan surat secara pribadi dengan orang tua lainnya kepada kepala sekolah. "Seminggu yang lalu, kami dengan beberapa orang tua yang lain meminta keringanan biaya. Tapi belum ditanggapi. Kami minta keringanan biaya 50 persen," ucapnya.

Perwakilan orang tua siswa yang berhasil menemui Kepala SD Kalam Kudus Paulus Ganovia, mengatakan pihak sekolah belum memberikan keputusan atas permohonan mereka. 

"Tadi kami dengan empat orang tua siswa lain masuk, kami kembali menanyakan masalah keringanan biaya itu. Namun belum ada keputusan," ujar B Silitonga.

Pihak sekolah, kata dia, secepatnya akan melakukan rapat kembali dengan para orang tua siswa. "Pihak sekolah meminta waktu sekitar dua minggu lagi," katanya.

Silitonga berharap, topik pembicaraan mereka agar uang sekolah selama Maret 2020 diberikan keringanan potongan 50 persen. 

"Kami tetap mengajukan itu dan ditandatangani para orang tua siswa. Kami khususnya para orang tua merasakan dampak corona ini, semua serba sulit," tuturnya.

Belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah terkait keluhan para orang tua murid. []

Berita terkait
Berburu Kursi No 1 Siantar, Siapa Wali Kota ke-19?
Pilkada di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, sejumlah kandidat berburu parpol pengusung, termasuk petahana Hefriansyah Noor.
Orang Tua di Siantar Mengeluh Biaya Sekolah Mahal
Puluhan orang tua siswa mendatangi Yayasan Kalam Kudus, Jalan Merdeka, Kecamatan Siantar Barat, Pematangsiantar, Sumatera Utara.
30 Anggota DPRD Siantar Cicil Uang Temuan BPK
30 anggota DPRD Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, telah mengembalikan kelebihan tunjangan yang menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.