DPRD Minta RS Cibinong Operasikan Alat Periksa Jantung

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bogor M. Leo Hananto minta RSUD Cibinong segera operasikan alat operasi jantung (cath lab). Pasien BPJS memerlukan.
Dalam menyeleksi pimpinan BPJS Kesehatan, pemerintah harus benar-benar mencari orang yang profesional dalam mengemban tugas. (Foto: Tagar/news.unair.ac.id/Pelayanan BPJS Kesehatan).

Bogor - Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bogor M. Leo Hananto, angkat bicara soal belum dioperasikannya alat periksa jantung (cath lab), di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong Kabupaten Bogor.

Menurut dia, seharusnya, sebagai salah satu rumah rujukan BPJS Kesehatan di Kabupaten Bogor, rumah sakit tipe B tersebut seyogyanya bisa memberikan pelayanan pemeriksaan jantung bagi masyarakat.

Sebab, biaya cath lab bagi masyarakat sangatlah mahal dan hal ini tentu sangat menyusahkan masyarakat. Terlebih, RSUD Cibinong merupakan salah satu rumah sakit dengan tingkat kunjungan cukup tinggi di Kabupaten Bogor.

"RSUD Cibinong kan tingkat kunjungannya cukup tinggi. Seharusnya mampu memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat," katanya, Selasa, 22 Desember, 2020.

"Kalau ada permasalahan, bicarakan. Kalau bisa kami bantu pasti kami akan bantu. Apalagi ini menyangkut pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Kami tidak akan ragu untuk membantu," kata Ketua Komisi II DPRD Kabupeten Bogor, M. Leo Hananto.

Juru bicara RSUD Cibinong, Gumilar Cahaya, mengaku pihaknya belum bisa melayani pasien jantung yang membutuhkan cath lab. Kendati demikian, RS Cibinong memiliki dokter ahli jantung. “Kami menerima pasien sakit jantung, tapi kalau membutuhkan cath lab kami belum bisa,” ujarnya. RS Cibinong, ujar Gumilar, memiliki lima dokter spesialis jantung.

Baca: Setahun, Alat Pengobatan Jantung RS Cibinong Belum Berfungsi

RSUD Cibinong setidaknya sudah setahun lebih memiliki cath lab, yang antara lain untuk melakukan operasi jantung. Namun, sampai sekarang alat itu menganggur, belum bisa dioperasikan. “Masih dalam proses perizinan,” kata Gumilar. Ia menyebut izin itu belum turun dari Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Nuklir). Tapi, seorang sumber Tagar menyebut izin yang belum turun itu dari pihak BPJS.

Kepada Tagar, M. Leo Hananto mengaku sangat menyayangkan, belum beroprasinya cath lab di RSUD Cibinong. Apalagi, alat tersebut sudah berada di sana lebih dari satu tahun lamanya.

"Kita harus telusuri, apa penyebab belum beroperasinya alat periksa jantung ini. Kalau belum ada izin operasionalnya, segera diurus, jangan di tunda-tunda lagi. Kesehatan masyarakat itu nomor satu," kata anggota Fraksi Partai Demokrat itu.

Menurut Leo Hananto, Jika memang ada kendala dalam pemenuhan administrasi, pihaknya sebagai legislator yang membidangi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), siap membantu dan mencarikan solusi.

"Kalau ada permasalahan, bicarakan. Kalau bisa kami bantu pasti kami akan bantu. Apalagi ini menyangkut pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Kami tidak akan ragu untuk membantu," katanya. []

Berita terkait
Pembangunan RSUD Cibinong Senilai 23 Miliar Tidak Sesuai
di pembangunan infrastruktur bangunan rumah sakit yang diduga tidak sesuai dengan program kerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Sekilas Penjara Cibinong Pilihan Fahd El Fouz
Fahd El Fouz membacakan surat permohonan dari istrinya Rani Mediana dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (7/9).
November Berdarah, 3 Mayat Wanita Ditemukan di Cibinong
Satu diantaranya ditemukan tanpa busana di dalam sumur, ada yang mengapung di sungai, dan ada juga yang sudah tersisa tengkorak di dalam karung.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.