DPRD DIY Usul Pendonor Plasma Konvalesen Gratis PCR

Penyintas corona yang sudah sembuh dan ingin menjadi pendonor plasma konvalesen perlu difasilitasi seperti gratis PCR.
Ilustrasi pasien corona. (Foto: Pixabay)

Yogyakarta - Pendonor plasma konvalesen perlu difasilitasi PCR karena memerlukan keterangan hasil PCR telah negatif untuk bisa melakukan donor. Plasma Konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien Covid-19 yang telah sembuh, dan kemudian diproses agar dapat diberikan kepada pasien yang sedang dalam masa pemulihan setelah terinfeksi.

"Jadi, donor darah plasma konvalesen adalah donor darah dari penyintas Covid-19 untuk membantu pasien lain yang belum sembuh dari corona," kata Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana, Minggu, 24 Januari 2021.

Baca Juga:

Huda mengatakan, terkait pasien sembuh, memenuhi syarat, dan bersedia melakukan donor plasma konvalesen diminta untuk difasilitasi tes PCR untuk memudahkan melakukan donor. Jika penyintas Covid-19 ingin donor kemudian harus mengeluarkan biaya PCR yang tidak murah tentu sangat memberatkan.

"Kami minta rumah sakit dan gugus tugas menggalakkan gerakan donor plasma konvalesen ini dengan memberikan edukasi kepada pasien bahwa donornya sangat berarti. Selain itu juga penyitas yang bersedia donor plasma konvalesen juga harus difasilitasi dan dimudahkan, misalnya dengan gratis PCR," jelasnya.

Selain itu juga penyitas yang bersedia donor plasma konvalesen juga harus difasilitasi dan dimudahkan, misalnya dengan gratis PCR.

DPRD DIY mendapatkan laporan bahwa banyak penyitas Covid-19 yang ingin donor tapi terbentur biaya tes PCR yang mahal. "Saya kira dengan memfasilitasi bukan pemborosan anggaran, bahkan sebaliknya efisiensi anggaran. Karena dengan cepatnya pasien sembuh berarti efisiensi biaya perawatan rumah sakit," ungkapnya.

Politikus PKS ini mengungkapkan, kebijakan ini perlu segera dilakukan karena murah, sederhana, dan efektif. Apalagi dengan kasus yang sangat banyak ini tentu potensi pendonor juga banyak. Kuncinya diedukasi dan fasilitasi sehingga banyak penyintas yang bersedia donor.

Menurut dia, metode pengobatan ini sudah terbukti efektif untuk menyembuhkan pasien yang menderita Covid-19 sehingga donor plasma konvelesen dijadikan gerakan. Dengan banyaknya masyarakat yang telah sembuh dari Covid-19 semestinya banyak juga donor yang bisa dilakukan secara sukarela untuk membantu orang lain yang masih sakit.

Baca Juga:

Permasalahannya sekarang, penderita corona yang telah dirawat gejala berkurang atau sembuh langsung dipindahkan ke bangsal atau langsung dipulangkan tanpa disertai tes PCR negatif atau belum. Ketentuan Permenkes juga menyebutkan bahwa pasien dengan gejala ringan dan sedang tidak dilakukan tes PCR kedua. Langsung dipulangkan jika gejala berkurang dan melakukan isolasi mandiri 10 hari kemudian bisa beraktivitas lagi.

Gejala berat yang sudah membaik juga belum tentu memiliki tes PCR negatif setelah sembuh. "Kami sangat memahami bahwa saat ini penanganan luar biasa berat dan sulit dengan membludaknya kasus positif sehingga rumah sakit kewalahan. Termasuk pasien sembuh tidak dilakukan PCR juga sangat dipahami karena mahal dan terbatasnya fasilitas ini," ungkapnya. []

Berita terkait
Presentase Sembuh Corona dengan Donor Plasma Konvalesen
Mengambil plasma penyintas corona yang sudah sembuh lalu didonorkan pada yang masih terpapar untuk penyembuhan. Berapa presentase keberhasilannya?
Tak Semua Penyintas Covid-19 Bisa Donor Plasma, Ini Kriterianya
Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi pandemi Covid-19, salah satunya donor plasma konvalensen.
Kata Dirut RSUP Sardjito soal Donor Plasma Penyintas Corona
Pemerintah mencanangkan Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen, atau gerakan donor plasma dari penyintas corona yang sudah sembuh.