Yogyakarta - Pemerintah melakukan beragam upaya dalam menanggulangi pandemi Covid-19 di Indonesia. Salah satunya donor plasma konvalesen sebagai salah satu metode penyembuhan bagi mereka yang masih berjuang melawan corona. Pemerintah sudah mencanangkan Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen. Apa itu donor plasma konvalesen?
Direktur Utama RSUP dr. Sardjito Yogyakarta Rukmono Siswishanto menjelaskan, donor plasma konvalesen adalah pengambilan plasma darah yang berasal dari penyintas Covid-19 yang sudah kembali sehat. Plasma darah yang diambil itu mengandung antibodi yang dapat membantu penyembuhan pasien corona.
Baca Juga:
Menurut dia, RSUP Sardjito sudah melakukan donor plasma ini sejak sekitar Oktober-November 2020 lalu. Pihaknya ada delapan alat yang bisa dilakukan untuk donor plasma konvalesen. "Pelayanan ini pun sudah banyak kami lakukan, bahkan tidak hanya untuk memasok kebutuhan di Sardjito saja, tapi juga dari rumah sakit lain,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Pemda DIY, Selasa, 19 Januari 2021.
Menurut Rukmono, jumlah penyintas yang bersedia mendonorkan plasma cukup banyak. Pihaknya biasanya telah melakukan pendekatan sejak pasien Covid-19 dirawat. “Alhamdulillah banyak yang bersedia menjadi pendonor. Kalaupun tidak jadi, biasanya karena jumlah antibodi yang terkandung kurang tinggi dari yang seharusnya,” ungkapnya.
Bedanya, jika donor darah rentang waktunya sampai tiga bulan, kalau donor plasma konvalesen cukup dua minggu, sudah bisa kembali mendonorkan.
Rukmono mengungkapkan, RSUP dr. Sardjito dalam dua minggu terakhir sudah menyalurkan 50 kantong plasma konvalesen, salah satu tujuan penyaluran ialah rumah sakit di Ambon. Metode penyembuhan Covid-19 dengan donor plasma konvalesen biasanya atas permintaan dokter yang menangani.
Dia mengatakan, layaknya pendonor darah, pendonor plasma konvalesen bisa melakukan donor secara berulang. “Bedanya, jika donor darah rentang waktunya sampai tiga bulan, kalau donor plasma konvalesen cukup dua minggu, sudah bisa kembali mendonorkan," ungkapnya.
Rukmono mengungkapkan, donor plasma konvalesen ini yang diambil benar-benar hanya bagian plasmanya saja, darah merahnya akan langsung dikembalikan ke tubuh. "Sehingga tidak akan mempengaruhi Hb (hemoglobin) pendonor,” kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan mendukung gerakan nasional ini untuk terus dilakukan di DIY. Bentuk dukungan Pemda DIY yakni agar lebih banyak lagi penyintas yang mau menjadi pendonor.
Baca Juga:
Pembajun mengungkapkan, semakin banyak masyarakat yang memberi perhatian dan tahu tentang donor plasma konvalesen, diharapkan semakin banyak penyintas yang bersedia menjadi pendonor. "Tentu kami juga turut sosialisasi dan edukasi yang benar kepada masyarakat terkait donor plasma konvalesen,” ungkapnya.
Dia mengatakan, metode penyembuhan ini pun diharapkan bisa menumbuhkan semangat bagi para penyintas. "Bisa menjadi pendonor tentu juga bisa memberikan arti lebih bagi para penyintas, karena meskipun pernah terkena Covid-19, mereka masih bisa berkontribusi atau berbuat baik untuk orang lain,” ujar Pembajun. []