DPRD Desak Pemkab Pessel Alokasikan DID Penanganan Corona

DPRD Kabupaten Pesisir Selatan mendesak pemerintah daerah untuk mengalokasikan Dana Insentif Daerah (DID) untuk penanganan Covid-19.
Ilustrasi corona (Foto: Pixabay)

Pesisir Selatan - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, terus mendesak pemerintah daerah untuk mengalokasikan Dana Insentif Daerah (DID) untuk penanganan Covid-19.

Dana itu bukan untuk bikin gorong-gorong.

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Novermak Yuska mengatakan, desakan itu seiring peningkatan kasus positif corona di daerah berjuluk 'Negeri Sejuta Pesona' yang semakin masif. Bahkan, berdasarkan catatan Gugus Tugas, angka kematian mencapai 8 orang dan kasus positif lebih dari 250 orang.

"Pemkab seharusnya mengutamakan jiwa manusia dibanding kegiatan fisik. Apalagi, kini kita kini sudah di atas zona kuning," katanya, Jumat, 2 Oktober 2020.

Pessel sebelumnya menerima DID Rp 14,9 miliar dari Kementerian Keuangan. Dana itu sebagai apresiasi pemerintah pusat atas kesuksesan daerah dalam menekan laju penyebaran Covid-19.

Namun, seiring berjalan waktu, kasus corona di Pessel kembali meningkat pesat. Sementara, Pemkab memakai sebagian besar DID untuk kegiatan fisik. Bahkan, tidak terlihat untuk penanganan corona.

Pemkab membagi anggaran tersebut dalam 71 paket kegiatan yang disebar pada sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mayoritas dari paket kegiatan berupa proyek fisik. Pemkab juga disebut tidak pernah berkoordinasi dengan DPRD.

Seharusnya, kata Novermal, pemerintah daerah menjadikan penanganan corona sebagai prioritas dalam penggunaan DID. Hal itu sesuai ketentuan dari Kemenkeu. "Dana itu bukan untuk bikin gorong-gorong," katanya.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Zen, misalnya. Dari hasil rapat dengar pendapat dengan manajemen rumah sakit, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) itu butuh anggaran penanganan hingga Rp 9,4 miliar.

Besaran itu untuk memenuhi kebutuhan alat pelindung diri lengkap tenaga medis. Belum lagi kebutuhan operasional tim di Gugus Tugas, sehingga bisa dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan tahun ini.

Jika digunakan untuk program pemulihan dampak ekonomi pasca Covid-19, DID harus dialokasikan sebagai stimulan bagi ekonomi kreatif. Artinya, kata Novermal, kegiatan yang bersentuhan langsung dengan kegiatan usaha terdampak langsung.

Sementara, anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD, Ikal Jonedi meminta Pemkab transparan soal penggunaan anggaran. Meski pemerintah pusat memberik keleluasaan saat penyesuaian anggaran, namun Pemkab harus tetap berkoordinasi dengan DPRD.

Selain untuk penanganan covid, Pemkab harus harus membahas penggunaan DID bersama dewan. "Tak hanya DID, Pemkab hendaknya juga memberikan laporan realisasi anggaran secara jelas," katanya.

Terpisah Penjabat sementara (Pjs) Bupati Pessel Mardi menyampaikan, pemerintah daerah menyepakati apa yang jadi permintaan DPRD. Dari pembicaraan dengan pimpinan dewan, prioritas DID disepakati untuk penanganan corona.

Sedangkan sisanya digunakan untuk stimulan pemulihan ekonomi pasca pandemi. Adapun sektor usaha sasaran adalah sektor pertanian. Peternakan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Diharapkan program itu nanti bisa menjadi stimulan kinerja ekonomi daerah," katanya.

Saat ini, Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid Pessel menyusun kebutuhan anggaran penanganan Covid-19 hingga Desember. Kebutuhan biaya itu dimasukkan dalam rencana perubahan anggaran. []


Berita terkait
Camat dan Wali Nagari di Pessel Terancam Sanksi Bawaslu
Seorang camat dan wali nagari di Pesisir Selatan terancam sanksi Bawaslu.
Kapolres Minta Calon Bupati Pessel Patuhi Maklumat Kapolri
Kapolres Pesisir Selatan meminta semua calon bupati dan wakil bupati mematuhi maklumat Kapolri tentang pencegahan penyebaran corona.
Hasil Swab Tiga Pasangan Bakal Calon Kepala Daerah Pessel
Komisioner KPU Pessel memastikan tiga pasangan bakal calon kepala daerah yang telah mendaftar memenuhi syarat kesehatan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.