Yogyakarta - Pemerintah diminta lebih serius menghadapi ancaman wabah virus Corona atau Covid-19. Sebab penyakit ini diprediksi mengguncang perekonomian dunia. Coronavirus dikhawatirkan mengakibatkan 15 juta orang meninggal dunia.
Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta mengatakan prediksi tersebut termuat di dalam jurnal ilmiah The Centre for Applied Macroeconomic Analysis (CAMA) The Australian National University.
“Saya dapat kiriman jurnal CAMA. Di dalam jurnal ini diprediksi dampak Corona terhadap perkonomian global dunia,” katanya di sela acara Business Gathering DPW PKS Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Hotel Tara Yogyakarta pada Minggu 8 Maret 2020.
Sukamta mengatakan prediksi itu memang tanpa memperhitungkan reaksi balik maupun langkah-langkah pemerintah mencegah penyebaran virus tersebut. Ia pun berharap supaya tidak benar-benar terjadi.
"Namun studi itu tidak bisa dianggap ringan atau ditanggapi dengan tutup mata. Memang, kita tidak perlu panik tetapi ini warning bagi semuanya termasuk pemerintah,” ucap alumni Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Sukamta menyebut ada baiknya pemerintah lebih aware terhadap ancaman virus Corona ini. Sebab jika menjadi wabah, secara otomatis turis dan investor tidak datang sehingga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Memang, kita tidak perlu panik tetapi ini warning bagi semuanya termasuk pemerintah.
Menurut dia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganggarkan Rp 30 miliar untuk penangananan virus Corona. Angka tersebut berbanding terbalik dengan anggaran untuk influencer sebesar Rp 72 miliar.
Sukamta mengatakan langkah pemerintah membiayai influencer untuk 'memanggil' orang datang dan traveling ke Indonesia kurang tepat. Sebab tanpa diiringi pencegahan penyebaran virus Corona. “Kita harapkan pemerintah serius. Anggaran Rp 72 miliar mudah-mudahan bisa di-cancel,” beberanya.
Sementara itu, Business Gathering DPW PKS DIY ini dihadiri narasumber Ustad Abu Syauqi dan Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana serta Ustad Riza Zackarias.
Ketua DPW PKS DIY, M Darul Falah, menambahkan melalui kegiatan ini diharapkan tumbuh pengusaha-pengusaha yang andal. Dia mencontohkan, sabahat Nabi Muhammad SAW, yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq, adalah pengusaha besar di zamannya yang memulai usaha dari nol.
Dengan ketekunan dan kejujuran sukses mengelola bisnisnya. "Ilmu dan strategi itu yang coba diterapkan, acara ini saling berbagi pengalamanan bagaimana mengelola bisnis bisa sukses. []
Baca Juga:
- Muhammadiyah Siagakan 20 Rumah Sakit untuk Corona
- Penangkal Virus Corona Cukup Rp 10.000 di Yogyakarta
- Rail Clinic dan Kereta Inspeksi Antisipasi Corona