DPR RI Siap Fasilitasi Pembinaan UMKM Taput

Komisi VI DPR RI akan memperjuangkan produk UMKM agar bisa mendunia dengan fasilitasi ke Kementerian Koperasi dan UMKM
Ketua Dekranasda Taput Satika Simamora tawarkan produk jaket berbahan tenun ulos kepada Lamhot Simamora. (Foto: Tagar/Jumpa P Manullang)

Tarutung - Anggota Komisi VI DPR RI Lamhot Sinaga menyatakan kesiapan pihaknya memfasilitasi pembinaan produk hasil pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Tapanuli Utara (Taput). Ia menyebut dana pembinaan UMKM sangat besar di pos Kementerian Koperasi dan UMKM.

"Tentunya kami akan minta bantu ke Kementerian Koperasi dan UMKM, seperti pengembangan produk tenun ini sangat fashionable. Produk ini punya nilai komersial dan tidak kalah dengan merek Hermes yang dipajang di Plaza Senayan dan Senayan City Jakarta," kata Lamhot saat melihat produk UMKM di Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) di Tarutung, Taput, Kamis 16 Januari 2020.

Kepada wartawan, Lamhot Sinaga menilai produk hasil UMKM pengrajin tenun binaan Dekranasda sangat pantas dikomersialisasi. Caranya dengan membangun jaringan bisnis dengan pelaku usaha dalam dan luar negeri.

"Saya yakin produk yang ada di sini, khususnya bahan-bahan tenun yang fashionable tadi itu sangat layak dikomersialisasikan ke tingkat nasional dan internasional. Ini perlu dukungan pemerintah pusat, " kata dia. 

Ini perlu dukungan pemerintah pusat.

Dengan kehadirannya di Dekranasda Taput secara langsung, Lamhot bisa melihat produk UMKM yang potensial di terima pasar hingga kalangan internasional. Baginya, memperjuangkan potensi ekonomi daerah pemilihan merupakan tanggung jawab moral. Apalagi selaku representasi rakyat, ia sudah diantar masyarakat Taput ke Senayan.

"Hal ini yang membuat saya tertarik, jika produk usaha mikro kecil menengah bisa dikomersialisasikan maka dengan sendirinya kesejahteraan mereka akan meningkat. Itulah tugas kami sebagai anggota dewan untuk menjembatani dan memfasilitasi dan mendorong melalui pemerintah pusat," terang dia. 

Sementara itu, upaya maksimal dilakukan Dekranasda Taput dalam rangka mengangkat derajat perajin Taput. Khazanah ekonomi produktif dengan pembinaan potensi kearifan lokal dibina dengan melibatkan sentuhan seni daerah itu.

Terlihat di dalam ruang galeri berukuran 20 x 30 meter milik Dekranasda Taput. Telah dipajang ragam produk karya pengrajin Taput untuk dikomersialkan kepada pengunjung.

Variasi produk berbahan tenun ulos, produk anyaman rotan, meja lengkap dengan kursi berornamen ukiran kayu, gitar, produk pandai besi dan ragam kuliner serta minuman wine kopi ada di tempat tersebut.

Ketua Dekranasda Tapanuli Utara Satika Simamora mengatakan, pihaknya punya cara tersendiri menaikkan nilai jual produk lokal Tapanuli Utara. Dengan mengandeng tenaga terampil bisa membuat produk unggulan ramah lingkungan. Seperti hasil tenun dengan pemanfaatan pewarna alami.

"Begitu sulitnya sebenarnya menerjemahkan ini menjadi indah. Jadi yang membuat ide itu sebenarnya membuat mahal," kata istri Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan ini. []

Baca juga: 

Berita terkait
Berkat UMi, Pengusaha Kecil di Jogja Bernafas Lega
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meluncurkan program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi).
Cerita Jokowi Merintis Usaha dari Warung Kecil, Kerja Sampai Subuh
Dari modal kecil juga.
Tarif Baru Impor E-Commerce, Bagaimana Kesiapan UMKM
Pemerintah diminta memperhatikan kemampuan pengusaha lokal dalam memenuhi permintaan pasar dengan mengeluakran kebijakan pajak impor e-commerce.