DPR Anggap Kecelakaan di Cipularang Salah Jasa Marga

Komisi V DPR RI menganggap kecelakaan di Tol Cipularang, menewaskan delapan orang dan sedikitnya 20 kendaraan rusak merupakan kesalahan Jasa Marga.
Petugas mengevakuasi salah satu korban kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 Purwakarta, Jawa Barat, pada Senin 2 Agustus 2019. (FOTO: Antara/M Ibnu Chazar).
Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo mengkritisi adanya kejadian kecelakaan yang berkali-kali terulang di jalan Tol Cipularang yang dikelola PT Jasa Marga. 

Menurut dia, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dan dibenahi, guna mengantisipasi kembali terjadinya kecelakaan di jalan tol penghubung Jakarta-Bandung itu.

"Jadi gini, kecelakaan ini sudah berkali-kali, berarti itu ada satu konstruksi yang tidak layak untuk dilalui dengan kecepatan tinggi. Kalau kita lihat standarisasi pelayanan minimum itu tidak sesuai," kata Bambang kepada Tagar, Kamis, 5 September 2019.

Struktur dari jalan itu sendiri, tol itu udah enggak layak. Istilahnya, pengelolanya itu sudah melakukan kelalaian, kesalahan dari Jasa Marga.

Menurut Politikus Partai Gerindra ini, kondisi aspal yang terbentang di sepanjang jalan Tol Cipularang, Kabupaten Purwakarta, pada titik-titik tertentu, tidak sesuai dengan kelaikan.

"Jalan itu tidak boleh terjadi keretakan, di jalan tol jangan ada yang luka atau retak, di jalan Tol Cipularang itu kalau kita lihat bagaimana kondisi jalan aspal banyak yang menggemuk, gelembung itu," ujarnya.

Bambang menilai, struktur jalan Tol Cipularang bermasalah, hal itu disebabkan kurangnya perhatian dari pihak pengelola tol. Dalam konteks ini ia melihat Jasa Marga telah lalai.

Evakuasi kendaraan di Tol CipularangPetugas mengevakuasi sejumlah kendaraan yang terlibat pada kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 Purwakarta, Jawa Barat, pada Senin, 2 September 2019. (Foto: Antara/M Ibnu Chazar).

"Struktur dari jalan itu sendiri, tol itu udah enggak layak, istilahnya, pengelolanya itu sudah melakukan kelalaian, kesalahan dari Jasa Marga," kata Bambang.

Menurut dia, akibat kelalaian tersebut, maka berakibat fatal hingga menyebabkan banyaknya korban meninggal dunia.

Oleh karena itu, dia meminta operator tol pelat merah tersebut memang sudah seharusnya bertanggung jawab atas kecelakaan maut yang menewaskan delapan orang dan sedikitnya 20 kendaraan rusak. 

"Jasa Marga harus bertanggung jawab akan hal ini," ujar Bambang.

Sebagai wakil rakyat, dia mengaku kecewa atas lambannya penanganan dari pihak Jasa Marga. Bambang merasa kesal soal lambannya evakuasi truk yang terbalik. 

Selain itu, tidak adanya rambu peringatan penunjang keselamatan, menurut dia, menjadi pelanggaran yang telah dibuat pengelola yaitu Jasa Marga.

"Menurut saya ini kesalahan mutlak, mereka pihak pengelola, karena begitu truk terguling dan terjadi antrean seharusnya pihak jalan tol memiliki atau memberikan satu rambu-rambu. Ini tidak ada informasi, standarisasi pelayanan mereka minimum sekali," tuturnya. []

Berita terkait
8 Orang Tewas, Bamsoet Minta Evaluasi Tol Cipularang
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta kepolisian melakukan investigasi kecelakaan di km 91 Tol Cipularang.
DPR Desak Pemerintah Audit Geometrik Tol Cipularang
Desakan ini menyusul terjadinya kecelakaan maut tabrakan beruntun di KM 91 tol tersebut.
Kecelakaan Tol Cipularang Karena Tidak Ada Pengawasan
Kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi di Tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang), Jabar, disebabkan 4 faktor saling berkaitan
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"