Donor Darah Tidak Menyebabkan Tertular Corona

Wabah Corona memengaruhi kegiatan donor darah di Yogyakarta. Stok pun menipis. PMI mengkampanyekan donor darah tidak menyebabkan tertular Covid-19
Ilustrasi donor darah pria. (Foto: Pixabay/Big_Heart)

Sleman - Wabah virus Covid-19 memengaruhi berbagai kegiatan di masyarakat. Salah satu yang terdampak adalah banyak pembatalan kegiatan donor darah yang diselenggarakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Tidak hanya kegiatan donor darah yang batal diselenggarakan, namun juga banyak masyarakat yang enggan untuk memberikan sekantung darahnya karena ada beberapa warga yang khawatir penyebaran virus Corona bisa melalui transfusi darah.

Wakil Ketua Bidang Unit Tranfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI) DIY Suryanto mengakui ada kekhawatiran warga yang mendonorkan darah bisa tertular Covid-19. Padahal donor darah tidak menularkan penyakit yang sedang mewabah ini.

"Ada kekhawatiran mendonor. Padahal penyebaran virus Corona tidak melewati transfusi darah. Melainkan lewatnya melalui droplet (benda yang mempel di tubuh). Seperti orang tuberculosis (TBC) itu tertularnya melalui pernapasan bukan melalui darah. Pendonor insa Allah aman jadi tidak usah khawatir," kata dr Suryanto kepada Tagar melalui sambungan telpon pada Senin, 30 Maret 2020.

Wakil Ketua III Tim Tanggap Darurat Bencana PMI DIY Penanganan Pandemi Covid-19 ini mengatakan, skema donor darah aman yang dimaksud adalah para pendonor bisa mendonorkan darahnya ke PMI seperti biasa. Pihak PMI pun akan memberikan akses yang memungkinkan pendonor tidak datang berbondong-bondong.

Ada kekhawatiran mendonor. Padahal penyebaran virus Corona tidak melewati transfusi darah.

“Monggo donor darah, kita sudah ada prosedur dari mulai pendonor datang terus cuci tangan. Setelah itu diukur suhu tubuhnya kalau normal bisa mengisi data diri. Cek HB, cek fisik kalau sudah memenuhi syarat ditensi baru masuk ruangan tindakan untuk diambil darahnya selama 15 menit," katanya.

Selain itu jaminan keamanan bagi pendonor juga dengan memastikan petugas bebas dari virus. Petugas akan menggunakan Alat Pelindung Diri (ADP) seperti masker saat melayani pendonor.

Terlebih lagi, semua proses yang dilakukan di PMI dilakukan dengan aman dan sesuai standar yang berlaku, yakni dengan menyemprotkan disinfekstan di seluruh ruangan, mengoptimalkan penggunaan APD oleh karyawan, ahli dan dokter di PMI dan menerapkan gerakan cuci tangan.

"Petugas juga jangan sampai membawa virus. Kalau bisa pendonornya juga pakai masker. Prinsipnya kalau donor darah aman buat pendonor dan juga pasien," ucapnya.

Menurutnya, PMI juga memberikan jemput bola melayani donor darah di kantor pemerintah daerah. Masyarakat yang datang untuk berdonor darah pun akan disiapkan sesuai aturan yang ada, termasuk jarak beda tempat penyadapan darah.

"Sebenarnya bisa menghubungi PMI kalau tidak bisa ke kantornya. Nanti yang mau berdonor dikumpulkan berapa orang misalnya di kelurahan, tapi maksimal 20 orang. Taruhlah ada 100 orang nanti akan dilakukan di hari berikutnya," ungkapnya.

Suryanto mengatakan, donor darah yang baik dapat dilakukan setiap 60 hari sekali. Saat itu kondisi fisik pendonor harus sehat, dan bugar.

Sementara untuk jam operasional pelayanan darah masih tetap 24 jam. Sedang pelayanan untuk penyadapan darah pendonor masing-masing Unit Donor Darah (UDD) berbeda.

UDD PMI Kota Yogyakarta pukul 07.30-20.30 WIB, UDD PMI Kabupaten Bantul pukul 08.00-21.00 WIB, UDD PMI Kabupaten Sleman pukul 08.00-20.00 WIB. UDD PMI Kabupaten Kulon Progo pukul 07.00-22.00 WIB dan UDD PMI Kabupaten Gunungkidul pukul 07.00-21.00 WIB. []

Baca Juga:

Berita terkait
PMI Yogyakarta dan Protokol Donor Darah Cegah Corona
PMI DIY menyalurkan APD kepada personel PMI kabupaten/kota serta mmenerapkan protokol donor darah cegah Covid-19.
Donor Darah di Yogyakarta Dapat Cincin Emas 4 Gram
Pemberian cincin emas dilakukan saat pembukaan Jumpa Bakti Gembira dan Temu Karya PMI DIY I di kawasan Pusat Latihan Tempur.
Ayo Donor, Corona Bikin Stok Darah di Kudus Menipis
Pandemi virus corona membuat stok darah di PMI Kudus menipis. Sebab minat pendonor turun, takut tertular Covid-19.