Yogyakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) memberi apresiasi kepada pendonor darah di Yogyakarta. Sebagai bentuk apresiasi itu, mereka dihadiahi cincin emas.
Pemberian cincin emas dilakukan saat pembukaan Jumpa Bakti Gembira dan Temu Karya PMI DIY I di kawasan Pusat Latihan Tempur (Puslatpur), Paliyan, Gunungkidul, Jumat 27 September 2019. Acara ini berlangsung sampai tiga hari ke depan.
Hanya saja, tidak semua pendonor mendapat cincin emas 4 gram tersebut. Mereka yang mendapatkan yang sudah 100 kali mendonor darah. Ada 15 pendonor yang mendapatkannya.
Ketua PMI DIY Gusti Bendara Pangeran Harya (GBPH) Prabukusumo mengatakan, acara jumpa bakti ini merupakan rangkaian mengumpulkan ratusan relawan dari lima kabupaten kota di DIY.
"Tujuannya memperkuat sinergi antarrelawan, masyarakat dan stakeholder dalam kerja-kerja kemanusiaan," kata dia.
Menurutnya, pertemuan para relawan ini sangat penting dalam memantapkan kerja kemanusiaan. "Relawan adalah garda terdepan dalam tugas kemanusiaan PMI," ujarnya.
Wakil Ketua Bidang PMR dan Relawan PMI DIY Lipur Riyantiningtyas mengatakan, ada tiga agenda dalam even ini. Pertama, Jumpa Temu yang terbagi dalam bernagi kegiatan seperti workshop manajemen relawan, pertemuan relawan tingkat daerah, gelar wicara kewirausahaan, jurnalistik dasar, akan menghasilkan karya relawan berupa buletin, majalah dinding, media sosial dan jurnalistik radio.
Itu sebagai tanda bahwa Dewan Kehormatan dan Pengurus itu sayang dan peduli dengan relawan
Ke dua, Bakti Karya. Di dalamnya ada melukis tong sampah, pilah dan kelola sampah dan kampanye cuci tangan. Acara ini juga diisi dengab di pemeriksaan dan sosialisasi kesehatan, distribusi air bersih, penyuluhan kesehatan dan pemasangan tong sampah.
"Kegiatan lain yang melibatkan masyarakat sekitar dan stakeholder lain adalah simulasi tanggap darurat," kata Lipur.
Agenda ke tiga yakni Sahabat Gembira. Relawan diberi pengetahuan mengelola kegiatan melalui lokakarya yang kreatif dan menyenangkan. Sahabat Gembira juga ada pentas seni budaya, permainan persahabatan, pameran dan bazar, dan wahana kepalangmerahan.
Menurur Lipur, lima kontingen akan menampilkan parade budaya khas masing-masing daerah dan sosialisasi isu-isu lintas sektoral berkeliling di sekitar lokasi perkemahan. Saat pembukaan juga akan ditampilkan budaya khas Gunungkidul berupa sendratari Babad Alas Giring.
Dia berharap relawan Palang Merah berpegang pada perkembangan zaman era digital, sosial media yang memiliki sifat cepat tanggap, tergugah hati untuk selalu siap dalam situasi dan kondisi serta profesional dalam melakukan pelayanan masyarakat.
Peserta acara ini akan mendapat hadiah dari Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI se-DIY. "Itu sebagai tanda bahwa Dewan Kehormatan dan Pengurus itu sayang dan peduli dengan relawan," ujar Lipur.
Sedangkan cincin emas 4 gram untuk 15 pendonor, merupakan pemberian dari PT Pegadaian kepada PMI DIY. Selain itu, PT Pegadaian juga menyerahkan satu ambulans emergency seharga Rp 1, 1 miliar.
Pada saat bersamaan, PT Natural Nusantara menyerahkan satu unit ambulans transportasi Rp 515 juta kepada PMI Kabupaten Gunungkidul. PT Natural Nusantara juga menyerahkan lima unit motor first responder untuk PMI DIY dan empat PMI kabupaten kota di DIY. []
