Doa dan Tangis Peringati Tragedi KM Sinar Bangun

Setahun sudah tragedi memilukan itu. Ratusan orang tenggelam tak ditemukan di perairan Danau Toba.
Keluarga korban tenggelamnya KM Sinar Bangun saat berziarah di Tigaras, Kabupaten Simalungun, Selasa 18 Juni 2019. (Foto: Tagar/Fernandho Pasaribu)

Simalungun - Ratusan keluarga korban tenggelamnya KM Sinar Bangun pada 18 Juni 2018 lalu, tiba di Tigaras, Kabupaten Simalungun. Setahun sudah tragedi memilukan itu. Ratusan orang tenggelam tak ditemukan di perairan Danau Toba.

Mereka silih berganti masuk ke ruang doa, di mana nama-nama korban yang tidak ditemukan dicatat tepat di bawah kapal replika yang dibangun dan diresmikan awal Mei 2019 lalu.

Tak sedikit yang datang untuk berziarah membawa bunga lalu ditabur di lokasi. Doa-doa pun terdengar mengingat masa-masa yang dulu pernah mereka jalani dengan orang-orang terkasih.

Tepat setahun pada Selasa 18 Juni 2019 sekitar pukul 09.30 WIB, mereka harus kembali mengingat dan mengenang para korban.

Pantauan Tagar di lokasi, seorang ibu menangisi kepergian putri kesayangannya. Di mana sebelum kejadian yang perih itu, sang putri sempat memberikan janji yang mungkin ibunya tunggu. Mungkin sampai saat ini meskipun sang putri sudah tiada.

Bermazmur kau ya Mang, (Nak). Bermazmur kau di surga ya Mang, doakan kami ya? Doakan kami anakku

"Didia ho boruku (di mana kau putriku), boasa lao ho maninggalhon hami (kenapa kau tinggalkan kami). Adong janjim naso ditepati ho dope boruku (ada janji yang belum kau tepati putriku). Na ikkon mardalani do hita oma, nimmu do (harus jalan-jalan kita Ma, kau bilangnya). Hape gabe sahalakmu do nalao (tapi jadi seorang diri kau pergi)," ucapnya sembari menebar bunga.

Ada lagi seorang ibu, yang meratapi janji sang anak akan pulang setelah cuti. Namun, sebelum bertemu, anak tersebut sudah hilang akibat kapal yang berangkat dari Simanindo, Kabupaten Samosir melebihi kapasitas tenggelam di perairan Danau Toba.

"Cuti bersama pulangnya aku, Mak. Bawa apa aku Mak?" kata seorang ibu menirukan perkataan sang anak.

Melihat tangisan ibu yang kehilangan sang anak, sanak keluarga yang ada di sana berusaha menenangkan sambil memeluknya.

Kerabat korban lain mengatakan, agar korban di surga selalu mengingat kutipan dari Mazmur yang ada di dalam Alkitab.

"Bermazmur kau ya Mang, (Nak). Bermazmur kau di surga ya Mang, doakan kami ya? Doakan kami anakku," katanya sambil berurai air mata.[]

Berita sebelumnya:

Berita terkait
0
Pensiun Dari Sekuritas, Akhirnya Danny Eugene Bangun Rencana Cuan
Danny Eugene adalah seorang yang menyelam belasan tahun di pasar modal Indonesia dan seorang yang “always-survive” saat tiga kali krisis melanda.