Jakarta - Zakiy Zakaria Rahman atau akrab disapa Zakiy yang merupakan Sarjana Hukum Universitas Nasional (UNAS) menjadi perbincangan lantaran dirinya punya cara unik untuk membalas dendam pada mantan pacar yang memilih menikah dengan orang lain.
Pria kelahiran Jakarta ini mengobati keretakan hatinya dengan merenung, menorehkan kesedihan dalam lembar demi lembar, sehingga akhirnya terkumpul, menjadi naskah dan berhasil terbit. Novel bergenre percintaan anak muda itu berjudul "Bee".
Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta usai meluncurkan buku pertamanya, Zakiy yang pernah jadi Aktivis HMI ini mengaku pernah merasakan sakitnya dihianati. Tapi itu bukan alasan untuk hidup dalam kekalutan.
Semoga terbitnya novel ini jadi pembelajaran kepada pemuda khususnya ketika tujuan tidak tercapai bukan berarti dunia berakhir tentu masih ada harapan, hikmah, dan momen indah yang akan lahir di kemudian hari.
"Buku ini obat bagi diriku sendiri. Alhamdulillah jika pembaca juga dapat motivasi. Jujur, novel ini aku susun selama masa masa kalut dan sedih. Ini wujud balas dendam pada wanita yang meninggalkanku," kata Zakiy dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Tagar, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Dari kegagalan cinta, jelas Zakiy, ia menjadi sadar bahwa tidak semua yang kita inginkan terwujud. Maka, pesannya, pemuda Indonesia jangan sampai tenggelam dalam drama asmara sehingga lupa mengejar cita-cita.
- Baca Juga: 5 Novel dan Karya Sastra Indonesia Diterjemahkan ke Bahasa Asing
- Baca Juga: Lima Judul Buku dan Novel Karya Penulis Eka Kurniawan
"Sakit sih ditinggal nikah. Tapi dari situ juga dapat pelajaran. Bahwa sekuat apapun mengejar atau mempertahankan, kalau dia memilih pria yang sudah mapan, aku bisa apa? Lebih baik cinta macam itu ku akhiri, dan aku bisa mengejar cita-cita yang belum kesampaian," ujarnya.
- Baca Juga: Buku Novel Star Wars: The High Republic Rilis 5 Januari 2021
- Baca Juga: Lima Judul Buku yang Diadaptasi Menjadi Serial Netflix 2020
Novelis milenial ini berpesan, pemuda sebaiknya jangan terlalu tenggelam dalam pacaran. Sebab selain asmara, masih ada hubungan persahabatan yang kalau dikelola secara positif dapat membantu menunjang karir ke depan.
"Semoga terbitnya novel ini jadi pembelajaran kepada pemuda khususnya, ketika tujuan tidak tercapai bukan berarti dunia berakhir. Tentu masih ada harapan, hikmah, dan momen indah yang akan lahir di kemudian hari. Itu semua bisa ditemukan dalam persahabatan," ucapnya.