Di Tengah Wabah Covid-19 Debat RR Vs LBP Tidak Haram

Pangi Syarwi Chaniago menegaskan tidak haram hukumnya jika Rizal Ramli dan Luhut Binsar Pandjaitan berbedat di tengah pandemi Covid-19.
Debat antara Rizal Ramli Vs Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan rencananya akan berlangsung 24 Juni 2020. (Foto: Istimewa)

Pematangsiantar - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menegaskan tidak ada larangan bagi perdebatan antara Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dan Ekonom Rizal Ramli (RR) di tengah mewabahnya Covid-19.

Dia menilai, perdebatan ini akan menjadi kritikan menuju perubahan yang lebih baik bagi pemerintah. Pasalnya, perbincangan itu perihal utang-piutang negara selama ini.

Dia (Rizal Ramli) ingin berkontribusi terhadap negara justru itu tidak ada problem juga. Yang kedua, jika kritikan itu ada masukan bisa lebih baik lagi. Tapi kalau hanya kritik saja enggak apa-apa. Karena itu akan menjadi obat atau vitamin bagi pemerintah terkait dengan persoalan utang ini

"Covid-19 ini sudah begitu-begitu saja. Enggak tahu juga ujungnya bagaimana. Jubir saja sudah berganti. Kapan akan selesai kita juga enggak tahu. Kalau Covid-19 menjadi masalah penting, tentu kita semua bisa melakukan banyak hal. Enggak masalah dan enggak haram juga membahas utang negara di tengah wabah ini," katanya dihubungi Tagar, Kamis, 11 Juni 2020.

Baca juga: Debat LBP Vs RR Berkelas Ketimbang Saling Lapor

Dirinya menyambut baik perdebatan ini. Menurutnya, dukungan yang akan diterima kedua belah pihak tergantung substansi yang ingin di argumentasikan.

"Kita mendukung atau tidak tergantung substansinya. Kalau substansinya tidak membuat kebisingan atau hanya sekadar untuk memperlihatkan kemampuan bahwa ini yang paling benar, tapi dalam upaya untuk membantu masukan, kebaikan atau hal-hal yang mestinya dilakukan oleh negara berdasarkan pikiran-pikiran masyarakat sipil," ujarnya.

Pandangannya, tantangan yang dilayangkan Rizal Ramli kepada LBP membuktikan dirinya ingin berkontribusi terhadap negara.

"Dia (Rizal Ramli) ingin berkontribusi terhadap negara justru itu tidak ada problem juga. Yang kedua, jika kritikan itu ada masukan bisa lebih baik lagi. Tapi kalau hanya kritik saja enggak apa-apa. Karena itu akan menjadi obat atau vitamin bagi pemerintah terkait dengan persoalan utang ini," kata dia.

Dia berharap, dalam perdebatan itu akan ada pembahasan mengapa dan bagaimana cara pemerintah menyelesaikan utang-piutang yang ada di berbagai negara. Hal itu dinilai akan menjadi pencerahan bagi masyarakat luas.

Baca juga: Kronologi Perseteruan Luhut Pandjaitan Vs Said Didu

"Karena banyak juga pembicaraan dari sisi positif dan negatif. Saya pikir wajar masyarakat tahu. Kemudian ini pencerahan juga kenapa negara berutang dan alasannya apa, rasional toleransi utang itu berapa persen, bagaimana komparasi utang Indonesia dengan negara-negara lain terutama di Asia Tenggara," ucap Pangi.

Pangi juga menanyakan bagaimana cara Joko Widodo (Jokowi) menyelesaikan piutang negara selama menjabat sebagai presiden dua periode.

"Bagaimana kemampuan kita dalam membayar utang. Ketika pak Jokowi tidak lagi presiden, berapa lama kita menyelesaikan tagihan-tagihan utang dan bunga. Nanti kan banyak hal yang akan dibedah termasuk filosofi utang ini. Jadi saya pikir ini bagus untuk pencerahan bagi demokrasi kita daripada saling lapor, saling memenjarakan," katanya.

Pangi berpendapat, di balik perseteruan LBP dan Rizal Ramli, mereka memiliki niat baik untuk memperbaiki ekonomi bangsa.

"Saya pikir orang-orang ini punya niat baik. Memberikan masukan-masukan tetapi tidak membenci pemerintah, tapi memberikan arahan-arahan sebagai warga negara yang baik. Bagaimana mengelola negara yang baik. Atau memang pemerintah bisa mengklarifikasi, "kami ini tidak sekeji, sesadis yang kalian pikirkan" misalnya," katanya.

Kendati demikian, dirinya juga menginginkan debat ini dapat membuat masyarakat memahami persoalan yang ada di Tanah Air, terkait piutang tersebut.

"Mudah-mudahan dengan berlangsungnya debat ini akan memberikan narasi-narasi dan pencerahan yang baru agar pemerintah tercerahkan. Tentu dia (LBP) akan menyampaikan argumen yang kuat. Kita melakukan tindakan berutang ini adalah tindakan yang legal dan sah, serta ini demi kepentingan rakyat. Ya silahkan perkuat argumennya," ujar Pangi Syarwi.[]

Berita terkait
Stimulus Ekonomi Covid-19 Cepat dan Tepat, Serius?
Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah mengatakan pemerintah cepat dan tepat dalam mengantisipasi dampak ekonomi imbas Covid-19.
PB HMI: Debat Luhut-Rizal Ramli Seperti Anak-anak
PB HMI menilai perselisihan antara Luhut dengan Rizal Ramli berdebat tentang utang negara layaknya kelakukan anak-anak.
Said Didu Jadi Tersangka, Rizal Ramli: Semakin Otoriter
Rizal Ramli mengungkapkan keprihatinannya usai mendengar kabar Said Didu ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus ujaran kebencian menteri Luhut.