Dairi- Di tengah keresahan petani Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, atas langkanya pupuk bersubsidi, produsen ketahuan menimbun dua ribuan ton pupuk bersubsidi.
Ini terkuak setelah inspeksi mendadak (sidak) dilakukan Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu, di tiga gudang penyimpanan pupuk di Dairi, Kamis 26 September 2019.
Hasil sidak, ditemukan 2.247 ton pupuk bersubsidi yang ditimbun di gudang produsen.
Sidak pertama dilakukan ke gudang PT Petrokimia Gresik di Jalan Pahlawan, Sibura-bura, Kelurahan Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang.
Di sana ditemukan pupuk subsidi jenis ZA 103,8 ton, SP-36 375,7 ton, Phonska 198,4 ton dan Petroganik 46,6 ton.
Heri Sibarani, kepala gudang, mengakui jumlah itu. Ditanya jumlah pupuk yang masuk dengan jumlah yang telah dikeluarkan hingga September pada tiap distributor, ia mengaku tidak tahu persis. "Ini bisnis miliaran, masa data ecek-ecek," kata bupati menanggapinya.
Dikonfirmasi wartawan, Heri menyebut bahwa alokasi untuk distributor sudah habis. "Memang ada permohonan realokasi, tapi belum ke luar," katanya.
Ditambahkan Heri, alokasi ke Kabupaten Dairi sangat kecil sementara lahan bertambah. "Seperti tahun lalu, berkurang 40 persen. Lahan bertambah, jatah berkurang. Kelemahannya di mana? Kemungkinan Dinas Pertanian kurang getol (mengusul)," tambahnya.
Di satu sisi senang, karena stok pupuk tersedia. Pupuk sudah di Dairi. Namun juga galau, kenapa pupuk itu tidak tersalur
Sidak ke dua, juga ke gudang PT Petrokimia Gresik, di Jalan Runding, Kelurahan Sidiangkat, Kecamatan Sidikalang.
Di gudang itu, ditemukan pupuk subsidi jenis ZA 93 ton, SP-36 228,3 ton, Phonska 192,6 ton dan Petroganik 60,12 ton.
Selanjutnya, rombongan bupati sidak ke gudang PT Pupuk Iskandar Muda, di Jalan Pakpak, Sidikalang, Kecamatan Sidikalang. Di lokasi ditemukan pupuk subsidi jenis Urea 950 ton.
Benpa H Nababan, Wakil Ketua DPRD Dairi yang ikut pada sidak itu, menyatakan, dengan temuan itu, jelas telah terjadi penimbunan pupuk.
"Ini jelas sudah terjadi penimbunan. Kita duga ada kesalahan pola distribusi. Bahkan ada kita dapat info, kios sudah setor uang ke distributor. Pupuk tidak turun. Ini harus ditindaklanjuti. Tim pengawas harus cek. Kasihan masyarakat, pupuknya tak ada," kata Benpa.
Ditambahkan politikus PDIP itu, ia memperoleh informasi, bahwa pihak distributor pada laporannya ke Pemerintah Kabupaten Dairi, selalu melaporkan distribusi ke kios pengecer ada setiap bulannya.
"Laporan, distribusi tiap bulan. Kenyataan di lapangan, tidak benar kios menerima tiap bulan. Ke mana sebenarnya pupuk 'dilempar'. Komisi pengawas harus ekstra memantau itu," katanya.
Sementara Bupati Dairi, kepada wartawan menyebut, sidak dilakukan sebagai upaya untuk memastikan pupuk subsidi untuk petani tersedia.
"Perasaan kita campur-campur. Di satu sisi senang, karena stok pupuk tersedia. Pupuk sudah di Dairi. Namun juga galau, kenapa pupuk itu tidak tersalur," katanya.
Dikatakan, pemerintah akan koordinasi dengan semua pihak terkait, klarifikasi dan sinkronisasi data, agar pupuk subsidi itu secepatnya tersalur ke petani.[]