Tarutung - Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan saat menerima fungsionaris Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Tapanuli Utara pada Rabu, 18 Maret 2020, berbicara soal kemiskinan dan perguruan tinggi negeri.

Nikson mengatakan, pada intinya penyebab utama kemiskinan daerah yang dihuni 300 ribuan penduduk itu adalah minimnya perputaran ekonomi seperti di kota lain.

"Persoalan Tapanuli Utara adalah kemiskinan. Kenapa miskin? Karena kita ekspor uang ke luar daerah untuk kuliah. Bagi orang Batak, kuliah itu (harus) walau kondisi yang sangat susah sekalipun. Untuk itulah saya ingin mencari solusi agar uang itu tetap di sini, di Tapanuli Utara," kata Nikson.

Nikson mengatakan, hadirnya perguruan tinggi di satu daerah diyakini memberi jalan untuk kesejahteraan. Dia menyakinkan bahwa usaha mikro masyarakat akan tumbuh akibat perputaran uang.

Kata dia, bila kelak perguruan tinggi negeri terealisasi, proses penghematan biaya indekos dan uang makan mahasiswa bisa ditekan karena akan tinggal bersama orangtua.

"Di samping itu pelayanan jasa akan berkembang yang menjadi penghasilan masyarakat. Seperti rumah kos, transportasi, hotel, restoran, wisata dan jasa lainnya. Ini yang kita cari, pertumbuhan ekonomi yang pesat, kemiskinan yang tadi akan teratasi dan akan kita capai masyarakat Taput yang sejahtera," urai Nikson.

Nikson mengajak GAMKI Tapanuli Utara menjadi pelopor pembangunan. Apalagi organisasi ini salah satu ormas kepemudaan yang menaungi orang-orang berpendidikan.

"Mari kita bangun Tapanuli Utara bersama-sama, ini untuk kepentingan masyarakat. Untuk meninggalkan momok kemiskinan. Solusi untuk menciptakan masyarakat sejahtera, bukan kelompok atau pribadi. Setiap kebijakan dan program saya selalu mengingat bagaimana masyarakat sejahtera dan bahagia," katanya.

Rijon Manalu selaku Ketua GAMKI Tapanuli Utara pada kesempatan itu menyampaikan apresiasi atas pembangunan selama kurang enam tahun terakhir.

"Khusus mengenai penanganan virus Covid-19 kami ucapkan terima kasih kepada Bupati Taput yang sangat tanggap, tim yang gerak cepat maupun tim dokter yang siaga untuk penanganan virus Covid-19," kata Rijon.

Masukan GAMKI Taput

Rijon menyampaikan peran kepemudaan dalam pembangunan dan pengembangan pertanian. Dia menyoal bantuan yang dikucurkan pemerintah kepada petani.

Untuk poin ini, GAMKI Taput clear dan mendukung penuh

"Kita meminta pemerintah melalui instansi terkait agar megevaluasi sistem dan manajemen kelompok tani. Meminta dilakukan evaluasi kepada seluruh kelompok tani penerima bantuan sepuluh tahun terakhir," papar Rijon.

Dia juga mendesak Nikson agar membangun sistem online bank data petani dan terobosan program pertanian lain seperti pembangunan laboratorium pertanian dan sentra bibit unggul.

"Semua masukan dan aspirasi itu kami tuangkan dalam bentuk pernyataan tertulis ini pak bupati," kata Rijon, saat menyerahkannya kepada Nikson.

Universitas Negeri

Rencana pendirian universitas negeri didukung GAMKI Tapanuli Utara. GAMKI menilai dengan mendirikan perguruan tinggi negeri di suatu daerah dapat memberikan manfaat positif dan berdampak luas bagi perputaran ekonomi.

"Untuk poin ini, GAMKI Taput clear dan mendukung penuh. Bahkan jika diperlukan kami siap membantu di tingkat jejaring pengurus organisasi baik yang ada di DPRD Sumut, DPR RI bahkan di Kementerian, " kata Rijon.

Terkait isu pengalihan IAKN menjadi universitas negeri umum, GAMKI memberikan pandangan objektif kepada Nikson Nababan selaku penggagas pendirian PTN tersebut.

Rijon mengatakan GAMKI Tapanuli Utara sudah berkoordinasi dengan DPP GAMKI di Jakarta yang menyimpulkan prinsipnya lebih mendorong peningkatan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung baiknya menjadi Universitas Kristen Negeri atau UKN.

"Dengan alasan bahwa IAKN Tarutung merupakan salah satu aset umat Kristen di Kementerian Agama yang menyelenggarakan pendidikan tinggi di bagian barat Indonesia, sehingga perlu dipartahankan, " katanya.

Selain itu, dia mengampaikan suara alumni IAKN bahwa mereka menolak jika IAKN beralih kepada Kementerian Pendidikan.

Disebut, aspek sejarah pendirian IAKN yang bertransformasi dari pendidikan guru agama hingga sekarang menjadi IAKN tidak lepas dari dukungan pemerintah, DPRD Tapanuli Utara secara khusus pimpinan gereja-gereja di Sumatera Utara.

"Sehingga jika terjadi pengalihan itu berpotensi terjadi distorsi sejarah di sana, serta inkonsistensi lembaga yang dulunya pernah memberikan dukungan," kata Rijon.[]