Disebut Anti Corona, Bir Pletok Tangsel Tembus Luar Negeri

Bir dipercaya berkhasiat untuk menangkal virus Corona, hal itu membuat minuman tradisional ini laris manis hingga ke luar negeri.
Varian Bir Pletok 17 yang cair dan kering (Foto: Tagar/Alfi Dinilhaq)

Tangerang Selatan - Bir Pletok asal Tangerang Selatan (Tangsel) sedang menjadi buah bibir, minuman yang diyakini anti Corona ini tidak hanya diburu masyarakat dalam negeri, masyarakat luar negeri juga banyak yang mencarinya. Alasannya, mencegah agar tidak tertular Covid-19.

Orderan sangat banyak dan harus kita batasi untuk pembelian maksimal 20 botol perorang.

Mendengar kata bir tentu yang terbayang minuman beralkohol, akan tetapi tambahan kata pletok mengingatkan kita pada minuman hangat sarat akan rempah-rempah khas Indonesia yang dalam berbagai literatur mengatakan berasal dari masyarakat Betawi.

Ya, Bir Pletok merupakan minuman rempah-rempah penghangat yang segar dengan isian utama jahe, serah, kayu manis, cengkeh, daun jeruk, dan ragam rempah lain yang berkhasiat untuk kesehatan.

Penjual Bir Pletok 17 dari Danish Culinary School, Taufik Hidayat Syah, mengatakan bir pletok disebut ampuh menangkal virus Corona dan dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Sejak marak Covid-19, penjualan menjadi meningkat drastis hingga 300 persen.

Baca juga: Selain Tangkal Corona, Ini Khasiat Bir Pletok

"Alhamdulillah peningkatan penjualan Bir Pletok 17 yang biasa 80 hingga 100 botol, kini bisa 200 hingga 250 botol sehari. Itu untuk yang cair dan kita juga ada varian kering yang bisa terjual 80 hingga 100 pcs perhari," ungkap Taufik kepada Tagar pada Senin, 16 Maret 2020.

Varian kering bir pletok, kata Taufik, banyak yang memesan, karena pemesan berasal dari luar kota. Menurut dia, memudahkan packaging dan mengurangi resiko saat pengiriman.

Bir Pletok KeringVarian Bir Pletok 17 yang cair dan kering (Foto: Tagar/Alfi Dinilhaq)

"Bir pletok yang kering ini kuat sekitar tiga sampai empat bulan, sudah dijual hingga ke Depok, Bandung, Banjarmasin, Sulawesi, dan Batam. Bahkan, ada yang membawa titipan ke luar negeri yaitu ke Kuala Lumpur," ucap Taufik.

Saat ini, kata Taufik, harus membatasi pesanan perorang hanya 20 botol, agar semua bisa mendapatkan bir pletok. Taufik mengatakan berencana untuk meningkatkan produksi hingga kapasitas 500 botol per hari.

"Orderan sangat banyak dan harus kita batasi untuk pembelian maksimal 20 botol perorang. Kemarin ada yang pesan 40 botol, tapi saya tahan biar semua kebagian,"ujar dia.

Bir Pletok 17 menggunakan 17 bahan rempah, tetapi ada bahan yang jarang digunakan pada racikan karena langka, seperti cabejawa, kayu mesoyi, jinten hitam (Habatussauda), bunga lawang, dan bunga pala.

Sebagai infomasi, Bir Pletok 17 memiliki bahan baku jahe putih, jahe merah, sereh, kayu manis, daun pandan, daun jeruk, kulit kayu secang, kulit kayu mesoyi, kulit kayu manis, kapolaga, jinten hitam (habbatussaudah), cengkeh, bunga lawang, biji pala, adas, lada hitam, dan lada putih.

Baca juga: Bir Pletok Wine Lokal Khas Betawi

Terbaru Bir Pletok 17 meluncurkan varian soft taste yang tidak pedas dan tidak terasa seperti jamu yang bisa untuk anak kecil.

"Soft taste ini tidak pedas dan untuk orang yang tidak suka rasa herbal. Varian ini untuk mengakomodasi kebutuhan keluarga untuk proteksi anak-anak," ucap Taufik.

Untuk varian Bir Pletok 17 bisa didapatkan dengan harga Rp 10.000 perbotol dan untuk soft taste dengan harga Rp 7.000 perbotol. Sedangkan untuk varian kering bisa didapat dengan harga Rp 25.000, dapat menghasilkan 1,5 hingga 1,7 liter bir pletok yang direbus dengan dua liter air. []

Berita terkait
Pilkada Tangsel 2020 Targetkan 75 Persen Partisipasi
KPU targetkan angka 75 partisipasi dengan melakukan sosialisasi hingga tingkat akar pada Pilkada 2020.
Pemerintah Tangsel Pastikan Gelar MTQ Banten
MTQ Banten di Tangsel digelar sederhana tanpa pembukaan besar dan juga pawai taaruf tiap kafilah peserta kabupaten dan kota di Banten.
Pelaksanaan UNBK SMK Tangsel Batal karena Corona
SMK di Tangsel yang jadi kewenangan Provinsi Banten batal melaksanakan UNBK dengan alasan kesehatan terkait Corona.