Dirut Sriwijaya Air Ungkap Kondisi Pesawat Sebelum Terbang

Dirut Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena mengatakan pesawat Sriwijaya yang jatuh dalam kondisi layak terbang
Pesawat Sriwijaya Air. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena mengungkap pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 dari seri Boeing 737-500 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu dalam kondisi baik setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta.

"Kalau kondisi pesawat, informasi yang saya terima dalam kondisi sehat karena sebelumnya terbang ke Pontianak pulang-pergi, lalu ke Pangkal Pinang. Ini rute kedua ke Pontianak, jadi seharusnya tidak ada masalah," ujar Jefferson, dalam konferensi pers dari Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu, 9 Januari 2021.

Jefferson mengatakan, keberangkatan pesawat sempat tertunda selama 30 menit dari jadwal seharusnya akibat kondisi cuaca sedang hujan deras.

Kalau kondisi pesawat, informasi yang saya terima dalam kondisi sehat karena sebelumnya terbang ke Pontianak pulang-pergi, lalu ke Pangkal Pinang.

"Jadi tadi delay menurut informasi yang saya terima juga itu akibat hujan deras, sehingga ada delay 30 menit," kata Jefferson.

Sementara itu, Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mencari tahu dan mengevaluasi kondisi cuaca saat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Kalau untuk cuaca, kami berkoordinasi sama BMKG kita sedang mengumpulkan semua data satelit, data server, data better forecaster-nya, terus dari briefing room-nya, semua kita lagi lagi kumpulkan. Jadi kami akan bersama BMKG untuk mengevaluasi cuaca yang terjadi saat itu seperti apa," jelas Soerjanto.

Soerjanto mengungkapkan, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 diproduksi sejak 1994. Menurutnya, dengan umur sekitar 25-26 tahun tersebut tidak menjadi masalah apabila pesawat dirawat sesuai regulasi.

"Umur pesawat dibuat tahun 1994, jadi sekitar 25-26 tahun. Berapa pun umurnya, pesawat kalau dirawat sesuai regulasi yang berlaku dalam hal ini dari Ditjen Hubungan Udara, harusnya tidak ada masalah," ungkapnya.

Soerjanto mengatakan, KNKT juga akan mencari tahu lebih lanjut dari nelayan yang mengaku melihat ketika pesawat jatuh.

"Kami nanti juga mau mewawancarai ada beberapa nelayan yang katanya melihat ketika pesawat jatuh. Kami akan mewawancarai, tapi nomor teleponnya nelayan itu saya belum dapet," kata Soerjanto.

Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Pontianak lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Kemudian, pesawat dinyatakan hilang kontak pada 14.40 WIB. Pesawat tersebut mengangkut 62 orang, terdiri dari 12 kru dan 50 penumpang, antara lain 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi. [] (Amalia Amriati Fajri)

Berita terkait
Duka Alumni SMK Pelayaran Padang di Sriwijaya Air SJ 182
Satu penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang di Kepulauan Seribu diketahui merupakan alumni SMK Pelayaran Padang. Dialah, Angga Fernando Afrion.
Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air Tiba di RS Kramat Jati
Satu kantong jenazah berhasil dibawa petugas dari Pelabuhan menuju RS Polri Kramat Jati. Keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182 diminta datang.
Hari Ini, Posko Siap Menyambut Jenazah Korban Sriwijaya Air
Sejumlah persiapan mulai dikebut Posko Ante Mortem-DVI RS Polri untuk menyambut kedatangan jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.