TAGAR.id, Jakarta - Mungkin ada sebagian orang di Indonesia yang belum pernah mendengar istilah medis yang mengacu pada gangguan kesehatan, terutama ketakutan yang menyertai perjalanan pesawat yang jauh. Ini disebut "aerophobia", dan definisinya adalah ketakutan yang berlebihan atau tidak rasional terhadap penerbangan, terutama saat berada di pesawat terbang.
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Karanganyar dengan alamat website idikabkaranganyar.org adalah organisasi profesi yang mewakili para dokter di wilayah Karanganyar, Jawa Tengah. IDI Kabupaten Karanganyar berperan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan mendukung pengembangan profesionalisme dokter di daerah tersebut.
Untuk merayakan HUT IDI ke-74, IDI Kabupaten Karanganyar menawarkan konsultasi medis gratis. Orang-orang di daerah terdekat dapat menghubungi organisasi IDI. IDI Kabupaten Karanganyar sedang melakukan penelitian tambahan tentang faktor-faktor yang menyebabkan aerophobia dan pilihan pengobatan yang paling tepat untuk penderitanya.
Apa saja penyebab utama seseorang menderita Aerophobia?
Dilansir dari laman https://idikabkaranganyar.org, aerophobia adalah ketakutan yang berlebihan atau tidak rasional terhadap penerbangan, khususnya saat berada di pesawat terbang. Beberapa penyebab utama seseorang menderita aerophobia meliputi:
1. Pengalaman traumatis
Pengalaman buruk yang terkait dengan penerbangan, seperti kecelakaan pesawat atau situasi menegangkan saat terbang, dapat menimbulkan ketakutan yang mendalam. Bahkan mendengar berita tentang kecelakaan pesawat dapat menimbulkan rasa takut yang sama bagi mereka yang berencana untuk terbang.
2. Faktor keturunan atau riwayat keluarga
Faktor keturunan juga penting. Anak-anak yang memiliki orang tua atau anggota keluarga lainnya yang takut udara juga mungkin mengalami ketakutan yang sama. Rasa takut dapat diperkuat jika ketakutan ini diceritakan dalam keluarga.
3. Kondisi psikologis
Kondisi aerophobia seringkali diperburuk oleh fobia lain, seperti acrophobia (takut ketinggian) atau claustrophobia (takut ruang sempit). Stres atau ketidakstabilan emosional juga dapat memperburuk kondisi ini.
4. Perasaan tidak memiliki kendali pada diri
Banyak orang cemas karena tidak dapat mengendalikan perasaan mereka seperti kondisi cuaca buruk dan keadaan pesawat saat terbang, yang dapat meningkatkan kecemasan dan ketakutan.
Apa saja obat yang dapat mengurangi gejala Aerophobia secara tepat?
IDI Kabupaten Karanganyar juga menjelaskan bahwa gejala aerophobia dapat diobati dengan berbagai obat yang dapat membuat penderitanya lebih tenang. Dokter dapat meresepkan beberapa jenis obat untuk mengurangi gejala aerophobia. Beberapa obat yang biasa digunakan meliputi:
1. Obat Benzodiazepine
Kecemasan sering diobati dengan Benzodiazepine, yang dapat membantu mengurangi gejala sebelum dan selama penerbangan. Ada beberapa jenis benzodiazepine yang mungkin diresepkan kepada pasien, seperti Alprazolam dan Diazepam. Obat-obatan ini bekerja dengan menenangkan sistem saraf pusat, sehingga dapat mengurangi rasa cemas dan panik yang dialami oleh penderita aerophobia saat terbang
2. Obat Antidepresan
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan antidepresan, terutama jika kecemasan berkaitan dengan depresi atau gangguan kecemasan lainnya. Obat ini dapat membantu mengatur suasana hati dan mengurangi kecemasan secara keseluruhan.
Untuk menentukan pengobatan yang paling sesuai untuk kondisi seseorang, penting untuk berkonsultasi dengan dokter menggunakan obat yang sudah direkomendasikan. []