Jakarta - Satu penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di Kepulauan Seribu diketahui merupakan alumni SMK Pelayaran Padang, yakni Angga Fernando Afrion, 25 tahun. Mendapati kabar itu, kediaman korban di Kelurahan Sungai Sapih, Kota Padang ramai didatangi warga Sabtu, 9 Januari 2021 malam.
Menurut penuturan keluarga, Angga berniat kembali ke Kalimantan setelah mendampingi istrinya melahirkan putra pertama mereka di Jakarta.
Angga, menikah pada Februari 2020 di Padang. Setelah menikah dia berangkat ke Jakarta sebab istrinya yang orang Pariaman berdomisili di sana.
Setahun menikah, bayi laki-laki yang diberi nama Alvano Faeyza Alingga itu lahir pada 2 Januari 2021. Bergegaslah ayah muda tersebut terbang dari Pulau Kalimantan menuju ibukota Jakarta, tempat istrinya melahirkan. Sebab jantung hati yang ditunggu telah lahir ke dunia.
“Istri abang di Jakarta baru melahirkan. Karena itulah abang pulang untuk melihat anaknya. Abang minta cuti. Namun pada Jumat, 8 Januari 2021 kemarin, abang dapat telpon dari bosnya, yang minta abang balik (ke Kalimantan). Sebab ada masalah di kapal tempat abang bekerja,” kata Suci, adik sepupu Angga diwawancara wartawan, Sabtu 9 Januari 2021 malam.
Malam itu sebut Suci, Angga sempat menjalin komunikasi melalui vidio call dengan ibunya Afrida, 55 tahun dan ayahnya Oyon, 60 tahun.
Dia minta izin untuk kembali ke Kalimantan. Afrida melarang anak keduanya itu kembali ke Kalimantan, sebab dia sangat risau akan risiko bekerja di kapal.
Meski berat meninggalkan istri dan anak yang baru lahir namun karena rasa tanggung jawab, Angga berangkat juga ke Kalimantan, hingga peristiwa itu terjadi.
Sejak menikah dan menetap bersama istrinya di Jakarta, Angga disebut belum pernah pulang ke rumah orangtua di Padang, karena kesibukan dan kondisi wabah Covid-19. Jika rindu pada ayah ibu dan saudara, diobatinya lewat vidio call.
Peristiwa hilang kontaknya pesawat Sriwijaya diketahui keluarga Angga dari berita yang beredar. Mereka tahu Angga ada dalam pesawat itu. Tak tahu disebut rasa hati keluarga menerima kabar pilu itu.
Saat ini rumah orangtua Angga di Kelurahan Sungai Sapih, Kota Padang banyak didatangi warga. Dukungan semangat dan doa menggema agar Angga bisa selamat dalam peristiwa tersebut.
“Abang kan orang kapal, kalau memang pesawatnya jatuh abang bisa menyelamatkan diri di laut. Tolong doakan abang saya kak,” pinta Suci dikutip portal Top Satu.[]