Jakarta - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut proses pemulihan kondisi bisnis maskapai akan lebih lama dari yang diperhitungkan selama ini.
“Saat saya masuk Garuda pada Januari 2020 tidak ada gambaran situasi seperti sekarang. Saat pandemi muncul, orientasi masyarakat untuk terbang berubah jauh dari sebelumnya. Ini yang membuat saya berkeyakinan bahwa recovery akan lebih lama,” katanya dalam teleconference di Jakarta, Jumat, 12 Juni 2020.
Irfan menambahkan, jangka waktu dua hingga tiga tahun dinilai tidak akan cukup untuk membuat industri penerbangan kembali ke kondisi sedia kala. Selain itu, dia juga memberikan sinyal bahwa dampak pandemi pada sektor penerbangan sangat mungkin membuat airlines masuk dalam situasi yang cukup sulit bahkan kebangkrutan.
“Dalam dua-tiga tahun ini tidak banyak airlines yang akan bertahan dan kuat menahan diri seperti sebelumnya,” katanya.
Kondisi demikian terjadi akibat anjloknya jumlah penumpang pesawat terbang yang menjadi sumber utama pemasukan maskapai. Kemudian, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) juga menjadi faktor lain yang dipercaya menjadi pemicu anjloknya tingkat okupansi penerbangan, selain sikap masyarakat yang menahan diri untuk bepergian.
Sebelumnya pada 25 April 2020 lalu, maskapai plat merah ini sempat menghentikan sementara layanan penerbangan ke sejumlah kota di Indonesia yang masuk ke dalam wilayah berstatus PSBB dan zona merah penyebaran Covid-19. Sebagai kompensasi, perseroan memberikan pembebasan biaya administrasi bagi penumpang yang ingin melakukan reroute, reschedule, hingga memberikan voucher tiket penerbangan secara gratis.
Kemudian, Garuda Indonesia menyatakan kembali membuka sejumlah rute penerbangan yang sempat ditutup pada Kamis, 7 Mei 2020. Berdasarkan laman resmi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini melayani rute domestik ke 49 kota di Indonesia, serta 22 rute internasional di tiga benua.
Baca juga:
- Pemerintah Tetapkan Kupon ORI017 Sebesar 6,40 Persen
- ORI017 Mulai Ditawarkan, Cek Syarat Dan Cara Membeli
- Guys Hati-Hati, IHSG Rally Semu Karena Faktor Ini